"Nah, kebetulan, mereknya sama," terangnya lagi sambil terkekeh.
Ia kemudian menjelaskan bahwa sebetulnya rata-rata HR-V yang rusak sudah menempuh jarak tertentu.

"Nah CVT itu akan putus pada waktunya, karena namanya juga 'belt', yang ditarik-tarik, walaupun dari logam tetap saja bisa putus," lanjutnya lagi.
"Saya punya Honda Odyssey yang juga CVT, sudah 150 ribu kilometer (jarak tempuhnya, red), belum ngejedug-jedug (matic belum rusak, red) karena dirawat dengan sangat baik," terangnya.
"HR-V ini range kisaran 75 ribu kilometer sampai 120 ribuan kilometer, itu banyak yang putus (putus belt, red)."
"Belt bisa putus karena ngegasnya nggak diurut, dibejek-bejek (tuas gas ditekan dalam secara dadakan, red)."
![Honda HR-V di pameran otomotif Bangkok, ilustrasi [Shutterstock].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/06/19/32486-honda-hr-v.jpg)
"Data saya juga kebanyakan pelanggan putus belt adalah HR-V. Kenapa kebanyakan HR-V? Mungkin karena yang membawa mobil ini kebanyakan sering menginjak gas secara spontan, intinya bukan hanya HR-V, semua transmisi CVT harus ditangani secara ekstra," imbuhnya.
"Jangan terlalu dibejek-bejek, filter oli transmisi rutin diganti dan olinya diganti per 25 ribu kilometer," jelasnya.
Harga dan spesifikasi Honda HR-V terbaru
Baca Juga: Kemenperin Usulkan Insentif untuk Dongkrak Pasar Mobil Dalam Negeri
Dikutip dari situs resmi, Honda HR-V generasi terbaru dibanderol dengan kisaran harga 383 juta rupiah hingga 540 juta rupiah.