Suara.com - Usai kasus dibobolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) beberapa waktu silam, nama Budi Arie selaku Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) ramai dibicarakan diikuti dengan desakan mundur oleh publik.
Sindiran-sindiran pedas pun sliwar-sliwer (bermunculan) akibat kasus tersebut.
Tak pelak, orang yang dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan Johnny Gerard Plate tersebut ramai dikulik, termasuk kekayaan dan selera pemilihan kendaraannya.
Menurut LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) dengan tanggal penyampaian 27 Maret 2024 untuk tahun periodik 2023, tercatat bahwa Budi Arie ini memiliki memiliki mobil mewah dengan total nilai Rp. 830.000.000.
Baca Juga: Kemenperin Usulkan Insentif untuk Dongkrak Pasar Mobil Dalam Negeri
Kendaraan-kendaraan tersebut terdiri dari tiga mobil, yaitu Honda HR-V RU5 1.8 RS tahun 2019 yang dibeli sendiri seharga Rp. 380.000.000, Honda HR-V tahun 2016 yang diperoleh sebagai hadiah dengan nilai Rp. 210.000.000, dan juga ada mobil Jerman VW Scirocco tahun 2014 yang juga dibeli sendiri seharga Rp. 240.000.000.
Mobil yang gampang jebol transmisi
Dari tiga mobil tersebut, ternyata ada dua unit mobil yang dikenal kerap mengalami masalah terkait transmisi maticnya. Mobil tersebut adalah Honda HR-V.
Berdasarkan penelusuran dari tim Suara.com, ada banyak jejak digital yang berisikan curhatan baik dari pengguna atau bahkan mekanik, yang mengamini hal tersebut.
Terlepas dari sosok Budi Arie, secara umum terkait kendala di mobil Honda HR-V, Ko Lung Lung, founder dari Dokter Mobil Indonesia mengungkap bahwa bengkelnya kerap kedatangan pelanggan yang menggunakan kendaraan jenis yang sama.
Baca Juga: Seberapa Siap VinFast Terjun ke Indonesia? Segini Gelontoran Investasinya
"Kan kami adalah konten creator yang punya bengkel, otomatis mobil apapun yang datang ke bengkel kami kontenkan, kan?" ucapnya seperti dikutip oleh Suara.com dari kanal Youtube-nya, Dokter Mobil Indonesia.
"Nah, kebetulan, mereknya sama," terangnya lagi sambil terkekeh.
Ia kemudian menjelaskan bahwa sebetulnya rata-rata HR-V yang rusak sudah menempuh jarak tertentu.
"Nah CVT itu akan putus pada waktunya, karena namanya juga 'belt', yang ditarik-tarik, walaupun dari logam tetap saja bisa putus," lanjutnya lagi.
"Saya punya Honda Odyssey yang juga CVT, sudah 150 ribu kilometer (jarak tempuhnya, red), belum ngejedug-jedug (matic belum rusak, red) karena dirawat dengan sangat baik," terangnya.
"HR-V ini range kisaran 75 ribu kilometer sampai 120 ribuan kilometer, itu banyak yang putus (putus belt, red)."
"Belt bisa putus karena ngegasnya nggak diurut, dibejek-bejek (tuas gas ditekan dalam secara dadakan, red)."
"Data saya juga kebanyakan pelanggan putus belt adalah HR-V. Kenapa kebanyakan HR-V? Mungkin karena yang membawa mobil ini kebanyakan sering menginjak gas secara spontan, intinya bukan hanya HR-V, semua transmisi CVT harus ditangani secara ekstra," imbuhnya.
"Jangan terlalu dibejek-bejek, filter oli transmisi rutin diganti dan olinya diganti per 25 ribu kilometer," jelasnya.
Harga dan spesifikasi Honda HR-V terbaru
Dikutip dari situs resmi, Honda HR-V generasi terbaru dibanderol dengan kisaran harga 383 juta rupiah hingga 540 juta rupiah.
Mobil ini hadir dengan mesin 1,5 L DOHC yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 121 PS dan torsi sebesar 145 Nm.