Suara.com - Ban menjadi komponen vital pada sepeda motor, berperan penting dalam kenyamanan dan keselamatan berkendara. Sebagai satu-satunya titik kontak dengan jalan, kondisi ban, termasuk tekanan anginnya, perlu mendapat perhatian khusus.
Kapan Harus Memeriksa Tekanan Ban?
Menurut Astra Motor, pemotor tidak perlu memeriksa tekanan ban setiap hari. Jika kondisi ban dan velg normal, penurunan tekanan anginnya pun lambat. Pemeriksaan ideal dilakukan dua bulan sekali.
Namun, jika kendali setir terasa tidak nyaman padahal kondisi jalan dan tekanan angin normal, segera periksa tekanan ban.
Baca Juga: Panduan Ganti Ban Belakang Honda Scoopy yang Tepat, Biar Tak Salah Pilih
Tekanan Ban Depan dan Belakang Berbeda
Tekanan angin ban depan dan belakang berbeda. Ban belakang biasanya memiliki tekanan lebih besar karena berperan dalam akselerasi dan menahan beban.
Sedangkan ban depan lebih fokus pada pengendalian arah, sehingga tidak memerlukan tekanan angin besar agar setir mudah dikendalikan.
Berapa Tekanan Ban yang Ideal?
Berikut panduan tekanan ban ideal untuk motor matic:
Baca Juga: Potret Motor Bernuansa Dapur Masak, Gunakan Bahan Bakar Antimainstream
- Ban depan: 28-30 psi (28 psi untuk pengendara tunggal, 30 psi untuk berboncengan/bawa beban)
- Ban belakang: 31 psi (sendirian), 33 psi (berboncengan/bawa beban)
Tekanan ideal ini bertujuan memaksimalkan permukaan ban yang menempel di jalan, sehingga mengurangi tarikan dan meningkatkan kestabilan.
Menjaga tekanan ban motor sesuai anjuran penting untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara. Ban dengan tekanan ideal meningkatkan performa, menghemat bahan bakar, dan memperpanjang usia ban.