Suara.com - Porsche, produsen mobil mewah asal Jerman, menghadapi tantangan dalam produksi mobil listrik Taycan. Meskipun Taycan telah menjadi salah satu model yang sukses bagi Porsche dengan penjualan lebih dari 40.000 unit pada tahun 2023, permintaan terhadap mobil listrik ini mengalami penurunan. Apa yang menyebabkan sepi pelanggan ini?
Seperti banyak mobil listrik lainnya, Taycan telah menarik perhatian para konsumen awal yang sangat ingin memiliki mobil listrik. Kini, sebagian besar dari mereka telah membeli mobil listrik, dan permintaan menurun karena pasar telah jenuh.
Berdasarkan laporan dari Carscoops, pabrik Zuffenhausen di Jerman, tempat Taycan diproduksi, akan beralih ke satu shift kerja karena permintaan yang lebih rendah dari yang diantisipasi. Meskipun demikian, perubahan ini tidak diharapkan menyebabkan pemutusan hubungan kerja. Porsche sedang dalam negosiasi dengan dewan kerja setempat.
Meskipun subsidi negara Jerman untuk kendaraan listrik dihapuskan pada akhir 2023, hal ini tidak diyakini sebagai penyebab utama penurunan permintaan.
Baca Juga: Uji Performa Supercar BYD Terbaru, Dari 0-100 Km Cukup 2,36 Detik Saja
Pasar Cina juga berkontribusi pada sepi pelanggan Taycan. Semakin banyak mobil listrik murah yang diproduksi secara lokal di Cina, dan konsumen Cina lebih tertarik pada model Jerman mewah dengan mesin pembakaran internal daripada tenaga listrik.
Taycan baru-baru ini mengalami pembaruan untuk model tahun 2025. Pembaruan ini diharapkan dapat mengimbangi penurunan permintaan karena beberapa calon pembeli mungkin menunggu model baru ini.
Peluncuran Macan Electric juga diharapkan membantu Porsche. Macan Electric lebih terjangkau daripada Taycan dan akan dijual di Cina, di mana potensinya sebagai penjual yang kuat cukup besar.
Meskipun Porsche menghadapi tantangan, langkah-langkah di atas menunjukkan komitmen mereka untuk terus berinovasi dalam pasar mobil listrik. Dengan pembaruan produk dan strategi yang tepat, Porsche dapat mengatasi sepi pelanggan ini dan memperkuat posisinya di industri otomotif masa depan.
Baca Juga: Efek Tarif Tinggi Negara Barat untuk Mobil Listrik China, Efeknya Merambat ke Brand Eropa