Suara.com - Mobil listrik semakin digandrungi, tapi masih ada keraguan sebelum Anda sepenuhnya berpindah ke teknologi ini. Kekhawatiran akan jarak tempuh, waktu pengisian daya, dan keamanan menjadi alasan utama banyak konsumen yang belum berani beralih.
Namun, berita gembira datang dari Geely Auto Group (pemilik Volvo, Polestar, dan Lotus)! Mereka baru saja mengembangkan teknologi baterai terbaru yang berpotensi menghilangkan kekhawatiran tersebut.
Teknologi ini berupa baterai EV short blade (pisau pendek) yang menawarkan solusi untuk berbagai halangan yang membuat Anda ragu beralih ke mobil listrik.
Dilansir dari Carbuzz, teknologi ini berpotensi digunakan di berbagai kendaraan, mulai dari Ford F-150 Lightning hingga Kia EV9.
Lebih Aman dan Tenang

Baterai ini menggunakan diafragma berkekuatan tinggi, tahan panas, dan stabil secara termal. Selain itu, terdapat pemisah yang sangat stabil dengan elektroda yang aman.
Geely Auto Group juga mengembangkan teknologi self-fusing unik yang diaplikasikan pada permukaan elektroda untuk mencegah korsleting. Bahkan jika tertusuk, lapisan aluminium foil akan membantu menciptakan lapisan isolasi di sekitar baterai.
Semua teknologi ini berperan penting jika kendaraan mengalami kecelakaan dengan membantu mencegah baterai dari thermal runaway (pelarian termal).
Inilah yang menyebabkan kebakaran mobil listrik sulit dipadamkan dan menjadi kekhawatiran utama. Sebelumnya, kasus kebakaran baterai pernah menimpa Chevy Bolt EV dan Jaguar I-Pace, sehingga harus ditarik dari peredaran.
Baca Juga: Wuling Permudah Konsumen Miliki Mobil Listrik Sambut Kehadiran 7 Tahun di Indonesia
Sebagai bukti ketahanan, Geely menguji baterai mereka dalam kondisi ekstrem, mulai dari korosi air laut hingga terbentur permukaan kasar dan terbakar. Hasilnya? Baterai ini lulus semua pengujian!