Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan menegaskan Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan global untuk kendaraan listrik.
Hal ini disampaikan Menko Marves dalam peresmian pabrik baterai kendaraan listrik hasil kerjasama Hyundai dan LG di Karawang, Jawa Barat.
“Melalui pemanfaatan sumber daya alam kita yang kaya serta berinvestasi dalam teknologi mutakhir, Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan global untuk kendaraan listrik, dari hulu sampai hilir, dengan ekosistem yang terintegrasi dan melibatkan para pemangku kepentingan internasional. Langkah strategis ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian kita, tetapi juga menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong inovasi dan pengembangan keterampilan di antara tenaga kerja kita,” ungkap Menko Luhut, dikutip Kamis (4/7/2024).
Menko Luhut melanjutkan bahwa ini adalah sebuah visi yang menjadi kenyataan, sebagai bukti komitmen Indonesia terhadap inovasi, pengelolaan lingkungan, penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
“Hari ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan dan kemajuan teknologi dengan meresmikan ekosistem baterai litium dan kendaraan listrik di Indonesia,” tambah Menko Luhut.
Indonesia memiliki target 600 ribu kapasitas produksi Battery Electric Vehicle (BEV) di tahun 2030, sehingga produksi Kona Electric 50 ribu unit per tahun ini akan menambah kapasitas produksi Indonesia secara signifikan.
Produksi ini diperkirakan dapat mengurangi emisi CO2 sekitar 160 ribu ton per tahun, mengurangi impor BBM 45 juta liter per tahun, serta penghematan subsidi BBM mencapai 131 miliar rupiah per tahun, dan akan bertambah seiring jumlah kendaraan yang beredar.
Selain itu, dengan penggunaan baterai LG produksi dalam negeri pada Kona Electric, nilai TKDN KBLBB yang awalnya 40 persen bisa naik jauh lebih tinggi, mendekati 80 persen. Hal ini merupakan langkah awal untuk mendorong peningkatan nilai tambah dari industri dalam negeri.
“Pembentukan ekosistem baterai litium dan industri kendaraan listrik ini tidak hanya menempatkan Indonesia sebagai pemimpin di kawasan ini, tetapi juga menggarisbawahi dedikasi kita untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan kualitas hidup warga negara kita,” pungkas Menko Luhut.
Baca Juga: Turun dari Hyundai Creta, Marshel Widianto Sesumbar ke Andre Taulany: Saya Udah Kaya!
Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea, Duta Besar Korea untuk Indonesia, Executive Chair Hyundai Motor Group, Executive President LG Energy Solution, Menteri BUMN, Menteri Investasi, Pejabat Gubernur Jawa Barat, Kepala Kantor Staf Presiden.