Pemegang Saham Khawatir Masa Depan Mesin Pembakaran, Toyota Kekeh Hybrid Sesuai dengan Kondisi Masyarakat

Selasa, 02 Juli 2024 | 19:24 WIB
Pemegang Saham Khawatir Masa Depan Mesin Pembakaran, Toyota Kekeh Hybrid Sesuai dengan Kondisi Masyarakat
Logo Toyota. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pemegang saham Toyota telah menyuarakan kekhawatirannya terkait kemungkinan mobil dengan mesin pembakaran tidak lagi dapat digunakan di masa depan.

Hal ini tak lepas melihat semakin gencarnya mobil listrik membanjiri industri otomotif dunia.

Menanggapi hal ini, Presiden Pabrik Hidrogen Toyota, Mitsumasa Yamagata menegaskan bahwa tetap berkomitmen untuk menciptakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Menurutnya, Toyota akan melakukan transisi dari era bahan bakar fosil ke era listrik dan hidrogen.

Baca Juga: VinFast Luncurkan Mobil Listrik Murah Rp 200 Jutaan VF 5

Hanya saja dalam prosesnya, berbagai bahan bakar seperti bahan bakar sintetis dan biofuel akan dimanfaatkan secara maksimal, dan dikombinasikan dengan tenaga listrik.

"Kami percaya bahwa dengan menggunakan hibrida dan hibrida plug-in sesuai dengan kondisi masyarakat di seluruh dunia. Kami dapat dengan cepat mencapai dan menyebarkan netralitas karbon ke berbagai bidang," ujar Mitsumasa Yamagata, di selasa Rapat Umum Pemegang Saham Toyota, dikutip Selasa (2/7/2024).

Mitsumasa menambahkan, berbagai jenis bahan bakar telah dikembangkan, namun apakah bahan bakar tersebut aman.

Misalnya, di Brazil dan negara-negara lain, terdapat etanol yang terbuat dari biji-bijian yang disebut biofuel. Faktanya, bahkan di Jepang, sejumlah etanol tertentu yang disintesis dari etanol sudah dicampur ke dalam bensin.

"Saya pikir kita dapat mempertimbangkan untuk meningkatkannya secara bertahap sambil berkonsultasi dengan orang-orang di industri bahan bakar," terangnya.

Baca Juga: Uni Eropa Turunkan Tarif Impor Mobil Listrik China, Bakal Lebih Murah?

Mengenai hidrogen, stasiunnya juga merupakan masalah besar. Toyota memiliki sel bahan bakar, sebuah teknologi yang mengubah hidrogen menjadi listrik, dan menciptakan kendaraan sel bahan bakar yang diproduksi secara massal di dunia yang disebut MIRAI .

"Dengan menggunakan teknologi ini, kami ingin memperluas penggunaannya hingga mencakup truk besar dan kendaraan komersial, dan menciptakan situasi di mana stasiun dapat menjadi semakin populer," pungkasnya.

Pernyataan yang disampaikan oleh salah satu petinggi Toyota tersebut seperti memberikan isyarat bahwa perusahaan tidak ingin sepenuhnya meninggalkan mesin pembakaran meskipun industri otomotif sedang mengalami periode perubahan besar yang terjadi sekali dalam satu abad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI