Suara.com - Di era modern, banyak motor yang dilengkapi dengan sistem pengereman cakram. Tak hanya fokus pada kondisi kampas dan piringan cakram, komponen penting lain yang tak boleh diabaikan adalah minyak rem motor.
Cairan ini berfungsi untuk mendorong piston di kaliper sehingga kampas rem dapat menjepit piringan cakram dan menghentikan laju motor.
Mengapa Ganti Minyak Rem Motor Penting?
Minyak rem memiliki peran krusial dalam menjaga performa pengereman motor. Seiring waktu, minyak rem motor dapat mengalami penurunan kualitas, seperti:
Baca Juga: Bekal Sunra Future Bersaing di Segmen Motor Listrik Indonesia
- Penurunan titik didih: Minyak rem yang sudah tidak layak akan memiliki titik didih yang lebih rendah. Hal ini dapat menyebabkan munculnya gelembung udara di dalam sistem pengereman, sehingga menurunkan kemampuan pengereman.
- Kerusakan seal karet: Minyak rem yang berkualitas buruk dapat merusak seal karet pada master rem dan kaliper. Kebocoran yang terjadi akibat kerusakan seal karet ini akan membuat rem tidak berfungsi dengan baik.
Kapan Waktu Ideal Mengganti Minyak Rem Motor?
Menurut Danang Priyo Kumoro, Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta, minyak rem motor tidak perlu diganti setiap servis. Namun, idealnya minyak rem motor diganti setelah mencapai 24 ribu km atau dua tahun pemakaian.
"Minyak rem memang punya masa pakai yang panjang, sehingga tak perlu diganti setiap kali melakukan servis, tapi kalau sudah pemakaian sekitar 24 ribu Km atau dua tahun, minyak rem wajib diganti," kata Danang
Selain itu, perhatikan beberapa ciri-ciri berikut yang menandakan minyak rem motor perlu diganti:
- Warna minyak rem motor keruh dan kotor
- Volume minyak rem motor berkurang
- Rem terasa tidak pakem saat digunakan
Tips Merawat Minyak Rem Motor:
Baca Juga: Kejutan! Pramac Racing Kini akan Berlabuh di Bawah Naungan Yamaha
- Periksa minyak rem motor secara berkala
- Gunakan minyak rem motor yang sesuai dengan spesifikasi motor
- Ganti minyak rem motor di bengkel resmi terpercaya