Beda Kebijakan dengan Negara Barat, Australia Lebih Terbuka untuk Mobil Listrik China

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Senin, 01 Juli 2024 | 16:44 WIB
Beda Kebijakan dengan Negara Barat, Australia Lebih Terbuka untuk Mobil Listrik China
Yangwang U9, supercar buatan BYD yang setara dengan Ferrari dan Lamborghini. [Dok BYD]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara China perlu mencari pasar baru untuk kendaraan listriknya. Sementara produsen otomotif China tampaknya terkunci dari pasar Amerika Serikat, mereka kini menghadapi pajak tambahan yang mengancam membuat produk mereka tidak kompetitif di Eropa.

Namun, sementara negara-negara Barat lainnya menyatakan perang terhadap mobil listrik China, Australia tidak memiliki pembatasan serupa, menjadikan negara ini sebagai target utama untuk sejumlah peluncuran baru.

Carscoops melaporkan bahwa meskipun pasar mobil listrik Australia selama ini didominasi oleh Tesla, persaingan mulai meningkat.

MG, yang dimiliki oleh SAIC yang berafiliasi dengan Partai Komunis China, telah meraih kesuksesan dengan ZS EV dan berencana meluncurkan PHEV MG3 dan EV Cyberster pada tahun 2024.

Sementara itu, BYD juga telah meluncurkan rangkaian mobilnya sendiri, termasuk Atto 3, Dolphin, dan Seal, dan bahkan berhasil mengalahkan Tesla secara tipis pada bulan Januari.

Yangwang U9, supercar buatan BYD yang setara dengan Ferrari dan Lamborghini. [Dok BYD]
Yangwang U9, supercar buatan BYD yang setara dengan Ferrari dan Lamborghini. [Dok BYD]

Sementara itu, XPeng, Geely, Changan, dan Leapmotor semuanya berencana memasuki pasar Australia.

Dominasi China di pasar mobil listrik didukung oleh kendali mereka atas bahan baku baterai yang kritis dan kemampuan mereka untuk memproduksi kendaraan listrik yang terjangkau.

Pemerintah China telah aktif mendukung sektor mobil listrik, mengakibatkan penurunan harga kendaraan listrik secara signifikan di dalam negeri.

Kelebihan harga ini membuat mobil listrik China menarik di pasar di mana biaya merupakan faktor penting bagi konsumen.

Baca Juga: Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, China Incar 2 Pemain Naturalisasi Baru

Sementara Amerika Serikat telah meningkatkan upaya untuk menghalangi produsen otomotif China masuk ke pasar, Uni Eropa telah mengusulkan pajak hingga 38 persen tergantung pada penilaian subsidi pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI