Suara.com - Negara China perlu mencari pasar baru untuk kendaraan listriknya. Sementara produsen otomotif China tampaknya terkunci dari pasar Amerika Serikat, mereka kini menghadapi pajak tambahan yang mengancam membuat produk mereka tidak kompetitif di Eropa.
Namun, sementara negara-negara Barat lainnya menyatakan perang terhadap mobil listrik China, Australia tidak memiliki pembatasan serupa, menjadikan negara ini sebagai target utama untuk sejumlah peluncuran baru.
Carscoops melaporkan bahwa meskipun pasar mobil listrik Australia selama ini didominasi oleh Tesla, persaingan mulai meningkat.
MG, yang dimiliki oleh SAIC yang berafiliasi dengan Partai Komunis China, telah meraih kesuksesan dengan ZS EV dan berencana meluncurkan PHEV MG3 dan EV Cyberster pada tahun 2024.
Baca Juga: Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, China Incar 2 Pemain Naturalisasi Baru
Sementara itu, BYD juga telah meluncurkan rangkaian mobilnya sendiri, termasuk Atto 3, Dolphin, dan Seal, dan bahkan berhasil mengalahkan Tesla secara tipis pada bulan Januari.
![Yangwang U9, supercar buatan BYD yang setara dengan Ferrari dan Lamborghini. [Dok BYD]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/26/40430-byd-yangwang-u9-ferrari.jpg)
Sementara itu, XPeng, Geely, Changan, dan Leapmotor semuanya berencana memasuki pasar Australia.
Dominasi China di pasar mobil listrik didukung oleh kendali mereka atas bahan baku baterai yang kritis dan kemampuan mereka untuk memproduksi kendaraan listrik yang terjangkau.
Pemerintah China telah aktif mendukung sektor mobil listrik, mengakibatkan penurunan harga kendaraan listrik secara signifikan di dalam negeri.
Kelebihan harga ini membuat mobil listrik China menarik di pasar di mana biaya merupakan faktor penting bagi konsumen.
Baca Juga: Dokter Tirta Soroti Lambatnya Tim Medis kepada Zhang Zhi Jie: Satu Menit Dibiarin Tergeletak
Sementara Amerika Serikat telah meningkatkan upaya untuk menghalangi produsen otomotif China masuk ke pasar, Uni Eropa telah mengusulkan pajak hingga 38 persen tergantung pada penilaian subsidi pemerintah.
Sebaliknya, juru bicara Federal Chamber of Automatic Industries (FCAI) Australia mengatakan bahwa persaingan di pasar mobil harus didukung.
Berbicara kepada News.com.au, juru bicara FCAI mengatakan, “Persaingan yang meningkat telah memastikan warga Australia memiliki akses ke berbagai jenis kendaraan yang sesuai dengan gaya hidup, kebutuhan, dan anggaran mereka. Ketersediaan kendaraan buatan China telah meningkatkan pilihan konsumen, memungkinkan warga Australia membeli mobil yang paling sesuai dengan pekerjaan, rekreasi, dan kebutuhan keluarga mereka.”