Suara.com - Dunia otomotif digemparkan dengan kabar terbaru dari Mercedes-Benz. Pabrikan asal Jerman ini tampaknya mulai meredam gas dalam peralihan menuju kendaraan listrik.
Alih-alih mengejar target "all electric" di 2030, Mercedes justru menggelontorkan dana miliaran dolar untuk pengembangan mesin bensin berteknologi canggih!
CEO Mercedes-Benz, Ola Källenius, dikutip dari The Drive, menyatakan bahwa mesin bakar internal (internal combustion engine - ICE) masih akan eksis "hingga jauh di tahun 2030."
Hal ini mendorong Mercedes untuk berinvestasi besar-besaran pada mesin bensin demi memenuhi regulasi emisi yang semakin ketat.
Keputusan ini menandakan pengakuan Mercedes atas target elektrifikasi mereka yang terlalu ambisius. Mundurnya Mercedes dari target "all electric" menambah deretan panjang pabrikan lain yang menghadapi kenyataan serupa.
![Logo Mercedes Benz. [Mercedes Benz]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/23/23381-logo-mercedes-benz.jpg)
Target Ambisius yang Dikoreksi
Dengan semakin banyaknya pabrikan yang menyadari bahwa transisi ke kendaraan listrik tidak mudah, industri otomotif secara keseluruhan mulai merevisi target-target muluk yang dicanangkan di awal dekade ini.
Sebagai gambaran, hanya tiga tahun lalu, petinggi perusahaan induk Mercedes-Benz, Daimler, dengan lantang menyatakan bahwa mereka akan "beralih dari EV first menjadi EV only."
Artinya, setiap model Mercedes-Benz akan memiliki versi listrik dan perusahaan akan meninggalkan bisnis mesin diesel dan bensin di akhir dekade ini.
Baca Juga: Bahaya Airbag Palsu! Waspada Saat Beli Mobil Bekas, Risiko Fatal Mengintai
Target tersebut memang terdengar ambisius, namun kala itu tren elektrifikasi sedang panas-panasnya. Tak hanya Mercedes-Benz, pabrikan lain seperti Opel (2028), Jaguar (2025), Volvo dan Bentley (2030), bahkan Ford (hanya jual EV di Eropa di 2030) juga berlomba-lomba mengumumkan target serupa.