Infografis
Suara.com - Honda ternyata sudah memiliki salah satu line up produk yang bisa menjadi penantang serius Yamaha Aerox. Bukan Honda ADV 160, tetapi motor satu ini.
Dilansir dari Greatbiker, Honda Vietnam (HVN) baru-baru ini menggebrak pasar skutik sporty dengan peluncuran Honda AirBlade 160, skutik terbaru yang siap bersaing dengan Yamaha Aerox 155.
Dikenal dengan desainnya yang sporty dan performa tangguh, AirBlade 160 tidak hanya menawarkan gaya yang memikat tapi juga fitur-fitur canggih yang membuatnya menonjol di antara para pesaingnya.
Honda AirBlade 160 mengusung desain yang ramping dan dinamis, ideal untuk penggunaan sehari-hari di perkotaan yang padat.
Baca Juga: Adu Lega Bagasi Yamaha NMAX Turbo 2024 dan Honda PCX 160, Mana yang Lebih Luas?
Dibandingkan dengan saingannya seperti Yamaha Aerox, AirBlade 160 menawarkan keunggulan dengan struktur tulang punggung yang dirancang untuk kenyamanan maksimal saat berkendara.
Hal ini menjadi kelebihan yang tidak dimiliki oleh skutik lain seperti Vario 160, yang kurang mengutamakan aspek ergonomis pada desainnya.
Penggunaan mesin 160cc eSP+ yang bertenaga, Honda AirBlade 160 mampu menghasilkan tenaga 15,4 dk dan torsi 13,7 Nm. Mesin ini tidak hanya efisien dalam konsumsi bahan bakar tetapi juga menawarkan performa tangguh untuk mobilitas dalam dan luar kota.
Fitur-fitur canggih seperti Smart Key System, ABS, Stop & Start System, dan USB Charging Port membuat AirBlade 160 menjadi pilihan yang menarik bagi pengguna yang menginginkan keseimbangan antara gaya hidup modern dan teknologi.
Salah satu daya tarik utama Honda AirBlade 160 adalah harganya yang terjangkau, mulai dari Rp36 jutaan untuk varian 125cc dan Rp44 jutaan untuk varian 160cc.
Baca Juga: Panas dengan Roma Irama, Habib Bahar Tampil Romantis Hadiahi Istri Kado Mobil Mewah
Harga ini menjadikan AirBlade 160 sebagai alternatif yang kompetitif di pasar skutik sporty, bersaing langsung dengan Yamaha Aerox yang juga dikenal dengan kombinasi harga yang kompetitif dan performa yang solid.
Kira-kira kalau motor ini dirilis di Indonesia, apakah banyak peminatnya?
