Suara.com - Penurunan tekanan udara menyebabkan ban motor tidak lagi memiliki kekuatan penuh, dan pada saat itu pula ban disebut dalam posisi kempis.
Setiap pengendara punya cara berbeda dalam menghadapi kondisi ban motor yang kurang tekanan udara. Ada yang acuh dan tetap berusaha menggunakan motor dengan kondisi ban kempis ada yang segera memperbaikinya.
Namun rupanya ada bahaya yang mengintai pengguna sepeda motor jika terus menerus dipaksakan berjalan, ban yang kempis tersebut akan memiliki dampak buruk.
Pada tipe ban yang menggunakan ban dalam, ban yang dipakai saat kempis akan merusak pentil, bahkan kemungkinan terburuknya dinding ban bakal robek dan harus diganti dengan yang baru.
Baca Juga: 6 Komponen Sepeda Motor yang Wajib Setelah Berkendara Jarak Jauh
Sebab pentil pada ban dalam dibuat menyatu, beda dengan pentil ban tubeless yang mengikat di pelek.
Khusus yang masih pakai pentil tube, sesungguhnya tekanan angin tidak boleh kurang. Jika dipakai terus menerus bisa mengakibatkan valve di pentil copot atau malah robek dari ban dalam.
Seperti dikutip dari laman Wahana Honda, pentil ban bisa robek karena posisi pentil tidak tegak. Sehingga, saat dipakai jalan, bagian bawah pentil yang menyambung ke ban dalam tidak sanggup menahan beban dan robek.
Pada saat tekanan udara kurang, ban menanggung beban lebih berat. Dalam kondisi tersebut posisi pentil ikut miring dan bisa membuat pentil lepas dari ban dalam.
Di saat ketika tekanan udara ban motor terus menerus berkurang , sebaiknya jangan paksa untuk lanjut mengendarai motor. Tambah tekanan udara pada ban sesuai ketentuan yang sesuai pabrikan. Jangan lupa untuk memakai tutup pentil, karena berfungsi menjaga ban tidak mudah bocor.
Baca Juga: Ban Motor Bocor Halus Dipaksakan Jalan Ternyata Miliki Dampak Berbahaya