Toyota Pilih Kembangkan Mesin Pembakaran Baru Ketimbang Mobil Listrik

Senin, 24 Juni 2024 | 17:35 WIB
Toyota Pilih Kembangkan Mesin Pembakaran Baru Ketimbang Mobil Listrik
Logo Toyota. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota mendapat kecaman dari sejumlah pihak karena dinilai lamban dalam mengadopsi mobil listrik. Namun demikian hal tersebut rupanya tak membuat raksasa otomotf asal Jepang tersebut gentar.

Saat ini Toyota justru tengah mengembangkan mesin pmebakaran baru ketimbang secepat mungkin beralih ke mobil listrik.

Disebutkan, sasaran netralitas karbon Toyota tidak hanya melibatkan kendaraan listrik baterai tetapi juga kendaraan hibrida plug-in, hibrida konvensional dan mobil bermesin pembakaran internal.

Perusahaan juga tetap berkomitmen untuk mengembangkan teknologi hidrogen.

Baca Juga: BYD Akui Ada Konsumen yang Batalkan Pesanan Karena Inden Terlalu Lama

Kemajuan teknologi hidrogen ini, katanya, telah menghasilkan generasi baru mesin yang efisien secara termal yang dapat dijalankan dengan berbagai bahan bakar, termasuk bensin konvensional, serta pilihan netral karbon seperti bahan bakar elektronik sintetis, biodiesel, dan hidrogen.

Ketua dan mantan CEO Toyota, Akio Toyoda, mendorong pengembangan mobil balap bertenaga H2. Daripada menciptakan kendaraan sel bahan bakar seperti Mirai, para insinyur Toyota mencari cara untuk membuat konsep tersebut dapat diterapkan pada mesin pembakaran. Mereka memilih mesin tiga pot 1,6 liter yang digunakan di GR Corolla.

"Perkembangan mesin hidrogen benar-benar berkontribusi pada pemahaman kita yang lebih mendalam mengenai efisiensi panas mesin. Itu adalah pemicu yang menghadirkan teknologi ini."ujar Hiroki Nakajima, Chief Technology Officer, dikutip dari Carscoops, Senin (24/6/2024).

Para insinyur Toyota mengklaim bahwa, berkat kemajuan teknik, mesin baru ini secara fisik bisa 10 hingga 20 persen lebih kecil dibandingkan mesin saat ini, namun yang terpenting, lebih hemat bahan bakar dan dapat menghasilkan tenaga lebih besar.

Meskipun konsep ini dapat dijalankan dengan berbagai bahan bakar, termasuk hidrogen, tujuan jangka pendeknya adalah menggabungkan mesin baru yang efisien ini ke dalam drivetrain hybrid.

Baca Juga: SU7 Laris, Xiaomi Siapkan SUV Coupe Pesaing Tesla Model Y

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI