Suara.com - Menjaga tampilan bodi mobil yang bersih dan kinclong tentu menjadi kepuasan tersendiri bagi pemilik mobil. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan melakukan poles mobil.
Poles mobil dapat membuat tampilan mobil menjadi kinclong dan terawat, serta melindungi cat dari sinar matahari dan debu.
Namun, poles mobil yang terlalu sering justru bisa menimbulkan efek negatif. Salah satunya, cat mobil menjadi lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari, debu, dan goresan.
Selain efek yang terlihat langsung, poles mobil yang terlalu sering juga dapat berdampak pada jangka panjang. Clear coat, lapisan bening pelindung cat, bisa semakin menipis.
Baca Juga: Petinggi Suzuki Akui Mobil Listrik Bukan Jadi Kendaraan Masa Depan, Ini Alasannya
Menipisnya Lapisan Clear Coat Pelindung
Lapisan terluar pada cat mobil tidak hanya memberikan kilau, tetapi juga berperan vital dalam perlindungan. Lapisan ini disebut clear coat, terbuat dari bahan bening dan keras. Clear coat berfungsi sebagai perisai terdepan yang melindungi cat dari berbagai macam ancaman eksternal.
Sinar matahari yang terik, misalnya, dapat membuat cat mobil memudar dan kusam seiring berjalannya waktu. Hujan asam yang mengandung zat kimia juga berpotensi merusak cat. Goresan ringan akibat ranting pohon atau benda lainnya pun bisa diatasi berkat clear coat tanpa perlu sampai menyentuh lapisan cat yang lebih sensitif.
Namun, clear coat memiliki ketebalan terbatas. Poles mobil yang terlalu sering, apalagi dengan teknik yang agresif, dapat mengikis lapisan bening ini secara perlahan. Tanpa perlindungan optimal dari clear coat, cat mobil menjadi lebih rentan terhadap kerusakan yang disebutkan di atas.
Kerusakan Cat Mobil
Baca Juga: Digempur Mobil China, Suzuki Tutup Pabrik di Thailand
Cat mobil merupakan lapisan yang tidak hanya memberikan warna, tetapi juga berperan penting dalam melindungi bodi mobil dari karat. Cat mobil terbuat dari bahan khusus yang cukup kuat, namun tetap rentan terhadap goresan dan abrasi.
Poles mobil yang terlalu sering, terutama dengan kompon abrasif yang kuat, dapat merusak lapisan cat mobil. Kompon abrasif bekerja dengan cara menghilangkan lapisan tipis cat untuk menghaluskan permukaan dan menghilangkan baret. Namun, pemakaian yang berlebihan dapat mengurangi ketebalan cat secara keseluruhan.
Akibat dari cat mobil yang menipis bisa beragam. Yang paling terlihat adalah hilangnya kilau dan munculnya efek kusam. Selain itu, cat yang tipis juga lebih mudah teroksidasi oleh udara, sehingga rentan terhadap perubahan warna dan pudar. Parahnya lagi, cat yang tipis tidak lagi bisa melindungi bodi mobil dari karat secara optimal.
Menjaga penampilan mobil kesayangan memang penting, namun perlu diingat bahwa poles mobil yang terlalu sering bisa berdampak buruk. Demikian seperti dikutip dari laman Suzuki Indonesia.