Suara.com - Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhou tak menampik adanya konsumen yang membatalkan pesanan karena inden atau waktu tunggu yang terlalu lama.
Hanya saja, menurut Eagle, jumlah konsumen yang membatalkan pemesanan tidak lah terlalu banyak.
"Mengenai rasio pembatalan relatif rendah. Itu juga menunjukkan bahwa konsumen Indonesia bersabar untuk menunggu kualitas tinggi dari kendaraan BYD," kata Eagle, di Jakarta, baru-baru ini.
Eagle memastikan, jumlah pemesanan mobil listrik BYD sudah mencapai ribuan unit sejak perma diperkenalkan pada awal tahun.
Baca Juga: Ferrari Bersiap Hadirkan Mobil Listrik, Produksi Terbatas
"Kami juga menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada konsumen atas kesabaran mereka untuk menunggu dan menjaga antusiasmenya," sambungnya.
Inden Mobil Listrik BYD
BYD sendiri dijadwalkan baru akan melakukan pengiriman unit ke konsumen pada akhir Juni. Setidaknya akan ada 1500 unit mobil listrik yang akan diserahkan kepada konsumen sebagai tahap pertama.
Diakui Eagle, pihaknya sempat terhambat masalah impor. Sebab proses impor mobil listrik secara utuh berbeda dengan mobil jenis lainnya.
"Kami katakan kesulitan importasi adalah karena ini adalah impor CBU mobil listrik. Kami menghadapi banyak hal, termasuk mekanisme investasi dan beberapa proses yang berbeda dengan impor normal lainnya. Jadi ini adalah alasan utama kami," jelas Eagle.
Baca Juga: Luhut Sesumbar: Impossible Amerika Bisa Kembangkan Mobil Listrik Tanpa Indonesia!