Suara.com - GAC Aion resmi meluncurkan model terbaru mereka, Aion Y Plus, untuk bersaing di segmen mobil listrik Indonesia.
Bersamaan dengan peluncuran Aion Y Plus, Presiden Aion Asia Tenggara, Ocean Ma membeberkan rencana untuk memproduksi baterai di Indonesia.
"Untuk bahan baku pembuatan baterai dari mobil ini (Aion Y Plus) ada di Indonesia sehingga menjadi pertimbangan dipilih Indonesia. Dari sisi rantai pasok tidak menutup kemungkinan produksi baterai akan dipindahkan ke indonesia," ujar Ocean Ma, di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Aion Y Plus mengandalkan baterai LFP yang telah melalui berbagai uji ketahanan, termasuk tembakan senjata api sebanyak 7-8 kali, untuk memastikan keandalannya.
Baca Juga: Baterai Mobil Listrik Ternyata Alami Penurunan Setelah Pemakaian Tiga Tahun
Mobil listrik ini hadir dengan dua varian, tipe Exclusive (standard range) dengan jarak tempuh 410 km (NEDC) yang dibanderol seharga Rp415 juta, dan tipe Premium (long range) dengan jarak tempuh 490 km (NEDC) yang dibanderol mulai Rp475 juta.
GAC Aion Gandeng Indomobil
Kerjasama dengan Indomobil dan Rencana Strategis di Indonesia
GAC AION menjadikan Indonesia sebagai pusat strategis untuk penelitian dan pengembangan teknologi kendaraan listrik, bekerjasama dengan Indomobil Group.
Indomobil dipilih sebagai mitra strategis karena pengalaman mereka yang luas dalam produksi dan penjualan, serta penelitian yang baik untuk pasar Indonesia.
"Alasan GAC AION menjadikan Indonesia sebagai pasar internasional adalah karena Indonesia memiliki populasi yang sangat besar dan tren mobil listrik yang meningkat. Selain itu, Indonesia memiliki bahan baku untuk pembuatan baterai, yang menjadi pertimbangan utama untuk memasarkan di sini," jelas Ocean Ma.
Baca Juga: Kabar Gembira: Sudah Ada Baterai Mobil yang Bisa Dicas di bawah 10 Menit, Tempuh Hampir 500 Km