Bos Honda Minta Maaf usai Ketahuan Manipulasi Uji Mesin 22 Mobil

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 19 Juni 2024 | 23:13 WIB
Bos Honda Minta Maaf usai Ketahuan Manipulasi Uji Mesin 22 Mobil
Honda CR-V salah satu mobil yang disebut dalam kasus manipulasi uji keselamatan di Jepang. [Honda Malaysia].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CEO Honda Motor Toshirio Mibe pada Rabu (19/6/2024) meminta maaf kepada para pemegang saham terkait terungkapnya manipulasi yang dilakukan perusahaan dalam pengujian mesin 22 mobilnya.

Skandal manipulasi itu merupakan bagian dari penyelidikan yang digelar oleh Kementerian Transportasi Jepang yang diungkap ke publik pada awal Juni. Ada 38 model mobil yang tersangkut kasus tersebut dan 22 di antaranya adalah buatan Honda.

"Kami sungguh meminta maaf atas kerisauan ang terjadi," kata Mibe dalam pertemuan para pemegang saham di Tokyo, dilansir dari The Japan Times.

Meski demikian Honda menepis kekhawatiran dengan mengatakan bahwa kasus tersebut hanyalah "masalah teknis". Para petinggi Honda juga berjanji akan berusaha sekuat tenaga agar kasus serupa tak terjadi lagi di masa depan.

Baca Juga: Penjualan Mobil Honda Meningkat di Mei, Brio Masih Jadi Andalan

Kantor Honda Digerebek

Sebelumnya pada 10 Juni lalu kantor Honda Motor di Tokyo, digerebek oleh Kementerian Transportasi sebagai buntut terungkapnya manipulasi uji keselamatan terhadap 22 mobil Honda.

Honda sebelumnya mengakui telah berlaku curang dalam pengujian 22 mobilnya selama periode 2007 sampai 2022 lalu. Selain itu laporan hasil pengujian tersebut juga dimanipulasi agar sesuai dengan standar pemerintah.

Kementerian Transportasi Jepang mengatakan akan memutuskan sanksi yang dijatuhkan kepada Honda, dan empat merek kendaraan bermotor lain, yang terlibat dalam skandal tersebut.

Sebelumnya pemerintah Jepang juga sudah menggeledah kantor Mazda, Toyota, Suzuki dan Yamaha dalam kasus yang sama.

Baca Juga: Honda Berkongsi dengan Mitsubishi, Inilah Misi Utamanya

Kasus manipulasi hasil uji keselamatan itu terungkap setelah Kementerian Transportasi Jepang memerintahkan 85 produsen otomotif untuk mengevaluasi kembali proses sertifikasi produk mereka, termasuk di dalamnya terkait uji keselamatan.

Perintah evaluasi itu dikeluarkan setelah skandal manipulasi uji keselamatan yang melibatkan Daihatsu dan Toyota terungkap pada akhir 2023 lalu.

Daihatsu diketahui melakukan manipulasi selama lebih dari 30 tahun dan terhadap sejumlah besar model mobilnya yang dijual di pasaran, termasuk Indonesia.

Dalam kasus terbaru ini, sebanyak 38 model mobil terdampak. Terbanyak adalah dari Honda, yang berjumlah 22 model. Mobil-mobil Honda itu sudah tak dijual lagi, tapi masih beredar di jalanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI