Suara.com - Akio Toyoda, sang pewaris legendaris Toyota, kembali menunjukkan ketangguhannya dengan terpilih lagi sebagai anggota dewan Toyota. Meski sempat diragukan, ia dan sembilan anggota dewan lainnya berhasil melewati pemilihan yang ketat.
Di luar ruang rapat, Toyoda dikenal sebagai mantan CEO yang gemar balapan dan berperan dalam proyek-proyek ambisius seperti GR Yaris dan GR Corolla. Inisiatif-inisiatif ini menandai upaya Toyota untuk menghilangkan label “membosankan” dari dirinya.
Namun, Toyoda juga dikritik karena pandangannya terhadap kendaraan listrik. Sebagai pendukung teknologi pembakaran dan hibrida, ia dianggap lamban dalam adopsi EV. Namun, fokus pada teknologi hibrida telah membawa Toyota mencetak laba tahunan terbesar dalam sejarah Jepang.
Pemilihan kembali Toyoda sebagai ketua bukanlah hal yang pasti, terutama setelah skandal kecurangan tes tabrakan oleh Daihatsu dan pemalsuan data emisi oleh Hino. Meskipun demikian, dukungan domestik tetap kuat untuk Toyoda.
Baca Juga: Dalam 8 Tahun Harta Naik 90 Miliar Lebih, Ini Mobil Termahalnya AHY
Menurut Carscoops, dukungan untuk Toyoda mungkin menurun dari tahun lalu, dengan oposisi utama datang dari investor asing seperti dana pensiun karyawan publik Kota New York.
Kekhawatiran investor lain termasuk kurangnya independensi dewan dan pengembalian ekuitas. Skandal tersebut telah mempengaruhi harga saham perusahaan, namun saham masih naik 18 persen tahun ini.
Kisah Akio Toyoda mengajarkan kita bahwa bahkan di tengah badai skandal dan dinamika pasar, kepemimpinan yang kuat dan inovasi dapat membawa sebuah perusahaan otomotif legendaris tetap berada di jalur kesuksesan.