Suara.com - Komisi Eropa (EC) baru saja mengumumkan tarif impor tinggi untuk mobil listrik China, mulai bulan depan.
Besaran tarif ini bervariasi tergantung pabrikan. Berita buruknya, SAIC, induk perusahaan MG, terkena tarif tertinggi: 38,1 persen! Sementara Geely (pemilik Volvo) dikenai tarif 20 persen, dan BYD 17,4 persen.
EC mengenakan tarif berdasarkan hasil investigasi mereka. Pabrikan yang kooperatif dan transparan soal subsidi pemerintah China mendapatkan tarif lebih rendah.
Sebaliknya, pabrikan yang tidak kooperatif terkena tarif maksimal. Tesla sendiri belum mendapatkan tarif final, namun kemungkinan akan ditentukan secara individual.
Baca Juga: Neta Bawa 5 Model Mobil Listrik di GIIAS 2024
Dampak ke Konsumen?
Para analis memperkirakan, tarif ini belum tentu membuat harga jual mobil listrik China naik drastis. Pabrikan mungkin akan menyerap sebagian biaya tarif agar tetap kompetitif.
Produsen mobil Barat khawatir dengan persaingan harga mobil China yang agresif. Namun, mereka juga cemas perang dagang ini akan membuat China membalas dengan menaikkan tarif mobil Eropa di China.
Sebelumnya, langkah serupa ternyata juga sempat diambil oleh Amerika Serikat dengan cara yang sama yakni menerapkan tarif tinggi untuk mobil China.
Baca Juga: Mobil Listrik Aion Y Plus Tawarkan Jarak Tempuh 490 Km, Segera Meluncur Dalam Waktu Dekat