Suara.com - Pernahkah Anda berpikir bahwa harga mobil setiap tahunnya selalu naik secara perlahan tapi pasti?
Jika iya, Anda tak sepenuhnya salah. Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh beragam faktor, salah satunya adalah inflasi.
Sebagai acuan, mari kita simak harga Toyota Avanza varian termurah.
Walaupun harga Avanza termurah varian terkini terkesan lebih mahal, yakni sekitar Rp 239,7 jutaan, tapi secara teknis, harga ini rupannya terhitung lebih murah, lho. Kok bisa?
Sebagai pembanding, mari kita tengok harga Avanza saat pertama kali rilis, kisaran dua dekade silam alias 20 tahun yang lalu.
Pada era tersebut, varian termurah dari MPV sejuta umat ini berada di angka Rp 89,5 juta untuk tipe 1.3 E. Selisih jauh bukan? Belum tentu.
Berdasarkan pantauan Suara.com menggunakan Inflation Tools, harga Rp 89,5 juta di tahun 2004 rupanya setara dengan sekitar Rp250,2 jutaan untuk tahun 2024.
Dalam tempo dua dekade, terpantau bahwa terjadi inflasi sebesar 179.56% dari 2004 hingga 2024.
Jika harga 250 juta rupiah ini diaplikasikan ke harga Avanza terkini, alih-alih mendapat varian 1.3 E manual yang paling basic, Anda bisa mendapat varian 1.3 E CVT alias matic yang kastanya sedikit lebih tinggi dengan fitur yang lebih lengkap.
Baca Juga: Baru meluncur, Harga Toyota Land Cruiser 250 Sudah Jadi 'Gorengan' Diler
Nilai 250 juta rupiah ini juga lebih tinggi dari Avanza varian paling basic, 1.3 E manual yang harganya kini berkisar di angka 239,7 jutaan rupiah.
Jadi bisa disimpulkan bahwa cuma dari satu faktor ini saja, sudah bisa sedikit tergambar sebab dari kenapa harga mobil terkini seolah-olah melambung tinggi, padahal secara nilai, mobil sekarang justru lebih bervalue.
Tapi masalahnya, apakah kenaikan harga ini terimbangi oleh kenaikan upah dalam 20 tahun terakhir? Menurut Anda bagaimana? Tulis pendapat Anda di kolom komentar.