Giliran Turki Pasang Tarif Tinggi, Invasi Mobil Listrik China Terganjal?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 11 Juni 2024 | 17:10 WIB
Giliran Turki Pasang Tarif Tinggi, Invasi Mobil Listrik China Terganjal?
Ilustrasi mobil listrik Tesla di jalanan Amsterdam, Belanda.[Unsplash/Jannes Glas]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Turki baru saja mengumumkan kebijakan baru yang berpotensi menghambat laju mobil listrik China di negara tersebut.

Mulai 7 Juli 2024 mendatang, semua impor mobil asal China, tak terkecuali mobil listrik, akan dikenakan tarif bea masuk sebesar 40%!

Ini bukan langkah pertama Turki dalam membendung serbuan mobil China. Sebelumnya di tahun 2023, mereka sudah menerapkan tarif tambahan khusus untuk mobil listrik China serta mengatur ulang regulasi perawatan dan layanan purna jual.

Namun, langkah terbaru ini tentu jauh lebih tegas dan berdampak signifikan.

Baca Juga: Naikkan Tarif Impor Jadi Strategi Sejumlah Negara Lawan Dominasi Mobil China

Dikutip dari Arena EV, menurut Kementerian Perdagangan Turki, kebijakan ini diambil untuk melindungi industri otomotif lokal sekaligus memperbaiki defisit perdagangan mereka yang mencapai $45.2 miliar di tahun lalu.

Dengan kata lain, Turki ingin agar konsumen lokal melirik produk buatan dalam negeri alih-alih tergiur harga miring mobil China.

Sebagai gambaran, tarif 40% ini tak hanya berlaku untuk mobil listrik, tapi juga mobil bensin dan hybrid asal China.

Ilustrasi mobil listrik. (Unsplash/Michael Fousert)
Ilustrasi mobil listrik. (Unsplash/Michael Fousert)

Ini tentu membuat harga mobil China jadi melambung tinggi dan kurang kompetitif.

Langkah Turki ini bisa dilihat sebagai sinyalemen menguatnya tekanan global terhadap China di sektor otomotif, khususnya mobil listrik.

Baca Juga: Dengan Kabin Luas, Wuling Andalkan Cloud EV Sasar Mobil Listrik Keluarga

Uni Eropa, misalnya, dikabarkan akan segera mengambil keputusan terkait kemungkinan pemberlakuan tarif serupa untuk pabrikan mobil China.

Alasan utama dari tekanan global ini? Banyak pihak yang menilai bahwa pemerintah China memberikan subsidi besar-besaran pada industri mobil listrik mereka.

Akibatnya, harga mobil listrik China menjadi jauh lebih murah dan berpotensi mematikan industri otomotif di negara lain.

Menarik untuk kita lihat bagaimana langkah Turki dan potensi kebijakan serupa dari Uni Eropa ini akan memengaruhi peta persaingan mobil listrik di masa depan. Akankah dominasi China tertahan, atau justru mereka bisa menemukan cara untuk mengatasi hambatan ini?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI