Suara.com - Di tengah perdebatan sengit tentang masa depan industri otomotif, Suzuki, raksasa otomotif asal Jepang, melontarkan pernyataan mengejutkan. Pimpinan tertinggi Suzuki India, Rahul Bharti, menegaskan bahwa mobil listrik bukan menjadi solusi tepat untuk menggantikan mesin bensin.
Pernyataan ini tentu memicu kontroversi. Di satu sisi, banyak pihak yang berpendapat bahwa mobil listrik adalah masa depan yang tak terelakkan. Di sisi lain, mobil hybrid menawarkan solusi yang lebih praktis dan ekonomis, terutama di negara-negara dengan infrastruktur kendaraan listrik yang masih terbatas.
"Perdebatan bukan antara kendaraan listrik dan hybrid. Keduanya merupakan teknologi yang baik dan perlu didorong. Perdebatan seharusnya adalah antara mobil hybrid dan mobil bensin," ujar Rahul Bharti dari Suzuki India dilansir dari Motorbeam.
Mobil hybrid memadukan teknologi mesin bensin dan motor listrik, menghasilkan beberapa keunggulan dibandingkan mobil bensin konvensional:
1. Emisi Gas Buang Lebih Rendah:
Mobil hybrid mampu menghasilkan emisi gas buang jauh lebih rendah, bahkan hingga 44 persen dibandingkan mobil bensin. Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan.
Rahul mencontohkan pada produknya yakni Suzuki Invicto Hybrid yang tercatat 44 persen lebih efisien penggunaan bahan bakar.
2. Efisiensi Bahan Bakar Lebih Tinggi:
Penggunaan motor listrik memungkinkan mobil hybrid untuk menghemat bahan bakar secara signifikan, mencapai 36 persen lebih hemat dibandingkan mobil bensin.
Baca Juga: Penduduk Negara Maju Belum Ingin Move On ke Mobil Listrik: Ini Alasan Konsumen!
"Kita lihat model hybrid sepertu Grand Vitara yang lenih efisien 36 persen dari mobil bensin," ujar Rahul.