PLN Jakarta Akan Bangun SPKLU di 100 Titik hingga Akhir 2024

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 10 Juni 2024 | 17:54 WIB
PLN Jakarta Akan Bangun SPKLU di 100 Titik hingga Akhir 2024
Ilustrasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik PLN. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan Listrik Negara atau PLN akan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di 100 titik lagi di Jakarta hingga akhir 2024.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran mengatakan saat ini pihaknya sudah menyiapkan SPKLU di 98 titik di Jakarta, yang bisa melayani kendaraan listrik.

"Rencana ke depan, khusus di Jakarta, kita akan menambah kurang lebih kira-kira tahun 2024 ini sekitar 100 titik (SPKLU) lagi," ucap Lasiran dalam peresmian SPKLU di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Minggu (10/6/2024).

SPKLU yang diresmikan di lingkungan KLKH itu merupakan SPKLU ke-98 yang telah dibangun oleh PLN UID.

Baca Juga: Targetkan Jadi Perusahaan Global, PLN Indonesia Power Rebranding 3 Anak Usahanya

"Ya, jadi yang pertama ini kita meresmikan, SPKLU, dan ini adalah ke-98 titik yang ada di Jakarta. Jadi di sini ada terpasang dua, ada yang 22 dan 47 kilowatt (kW)," ucap Lasiran.

Lebih lanjut, Lasiran menyebut bahwa pembangunan SPKLU ditujukan untuk mengalihkan penggunaan BBM ke penggunaan daya listrik.

"Salah satu bentuk komitmen PLN UID Jaya itu mendukung instruktur peralihan mobil bensin ke mobil listrik," kata Lasiran.

Kemudian, lanjut dia, untuk mendukung penghematan energi dan pengurangan emisi.

"Yang kedua dari sisi penghematan, memang secara emisi sama-sama jarak 10 kilometer, pemakaiannya kira-kira 1 liter BBM, kalau mobil listrik 1,2 kilowatt hour (kWh) penghematannya itu sekitar 70 persen dan penurunan emisinya 50 persen," kata Lasiran.

Baca Juga: Teknologi Canggih Jadi Bekal GAC Aion Masuk Pasar Mobil Listrik Indonesia

Lebih jauh, 100 unit SPKLU yang akan dibangun tersebut menyasar titik-titik keramaian masyarakat dan sesuai kapasitas daya SPKLU.

"Lokasi yang tempat masyarakat banyak. Misalnya di mal, itu salah satu target kami. Di apartemen dan di tempat-tempat publik, tempat-tempat publik yang memang berkumpul masyarakat di situ. Misalnya parkir, tempat umum, tempat wisata Dan itu nanti 24 jam pelayanannya," kata Lasiran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI