Menurut Mohr, sistem ini memungkinkan manuver berkendara "yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan."
"Dengan sistem ini, kita dapat mengontrol posisi ban secara presisi, dan menentukan distribusi torsi yang tepat," jelasnya kepada Top Gear.
"Mesin bensin memiliki keterbatasan dalam hal kontrol penyaluran tenaga. Sementara pada mobil listrik, kita bisa memastikan motor terus memutar roda, layaknya anti-slip control dengan efek sebaliknya. Ini tidak mungkin dilakukan dengan mesin bensin."
Lamborghini memang dikenal sebagai pabrikan yang berani tampil beda dan terus berinovasi. Menarik untuk melihat bagaimana mereka akan mempertahankan tradisi "raging bull" di era mobil listrik yang serba hening. Akankah mereka sukses menciptakan emosi baru yang tak kalah dahsyatnya? Kita tunggu saja gebrakan Lamborghini selanjutnya!