Suara.com - Suzuki, pada Jumat (7/6/2024) mengumumkan akan menutup pabrik mobilnya di Thailand pada akhir 2025 mendatang. Keputusan itu dibuat ketika mobil-mobil listrik China mulai membanjiri Asia Tenggara.
Dalam siaran persnya Suzuki mengatakan pabrik Suzuki Motor Thailand (SMT), yang mulai berproduksi pada 2012 lalu, akan ditutup meski setiap tahun masih memproduksi 60.000 unit mobil.
Suzuki mengatakan pihaknya masih akan tetap melayani pasar Thailand, dengan melakukan impor dari negara-negara lain di Asia Tenggara, Jepang dan India.
Keputusan itu diambil setelah pabrikan asal Jepang tersebut mengevaluasi struktur produksi global dan memilih untuk fokus ke pasar di negara lain.
Baca Juga: Begini Jadinya Kalau Toyota Rebadged Suzuki Swift
Meski demikian, menurut media ekonomi Jepang, Nikkei Asia penutupan pabrik di Thailand turut disebabkan oleh rendahnya penjualan mobil Suzuki di negara Gajah Putih.
Apa lagi saat ini Thailand juga menjadi pasar utama mobil listrik asal China. Selain Indonesia, merek-merek mobil Tiongkok menjadikan Thailand sebagai pusat produksi untuk pasar Asia Tenggara.
Ikut jejak Subaru
Suzuki bukan merek mobil Jepang pertama yang cabut dari Thailand. Pada pekan lalu Subaru juga mengumumkan akan menutup pabrik mobil mereka di Thailand. Pabrik Tan Chong Subaru Automotive akan berhenti beroperasi mulai 30 Desember 2024.
Subaru mengatakan keputusan berat itu diambil karena beratnya tantangan ekonomi dan perubahan lingkungan bisnis di negara tersebut, sehingga harga mobil-mobilnya tak lagi bisa bersaing.
Baca Juga: Intip Suzuki Hustler: Kawin Silang Karimun dan Jimny, Cocok Jadi Penerus S-presso?
Alhasil, mulai 2025 mendatang mobil-mobil Subaru di Thailand, Vietnam, Malaysia dan Kamboja akan diimpor dari Jepang.