Kemenperin Gandeng Jepang Survei Motor Listrik di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 05 Juni 2024 | 22:59 WIB
Kemenperin Gandeng Jepang Survei Motor Listrik di Indonesia
Motor listrik Honda EM1 e: di dealer Astra Motor Bali, Denpasar. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perindustrian dan Japan International Cooperation Agency (JICA) berkolaborasi mendorong pengembangan industri sepeda motor listrik melalui survei pasokan motor listrik di Indonesia.

Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Kemampuan Industri Dalam Negeri Ignatius Warsito di Jakarta, Rabu (5/6/2024) mengatakan survei tersebut dirancang untuk memahami perkiraan dan permasalahan terkait permintaan, serta pasokan sepeda motor listrik di Tanah Air.

Pemetaan dari survei ini diharapkan bisa menjadi langkah inisiatif untuk mendorong transformasi teknologi dalam pengembangan industri motor listrik di tanah air.

"Kolaborasi Kemenperin dan JICA diharapkan menjadi langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi dan transformasi teknologi di Indonesia,” kata Warsito.

Selain itu menurut dia, pihaknya memiliki target untuk meningkatkan jumlah motor listrik di dalam negeri menjadi 4,5 juta unit per tahun, atau setara dengan 30 persen dari total penjualan sepeda motor roda dua konvensional pada tahun 2035.

Baca Juga: Alva dan Otoklix Kolaborasi Sediakan Jasa Servis Motor Listrik

Target tersebut turut didorong oleh komitmen Kemenperin yang menginginkan penggunaan motor listrik domestik secara masif dengan menerapkan insentif pembelian, serta menjadikan Indonesia sebagai pusat penjualan dan produksi komponen utama baterai motor listrik di kawasan Asia Tenggara.

"Upaya ini diperkuat dengan rencana pembangunan 32.000 stasiun pengisian atau penukaran baterai umum hingga tahun 2030, serta pemberian insentif menarik bagi pemilik e-bike seperti potongan tarif listrik dan keringanan pajak,” katanya.

Lebih lanjut, ia menilai pengembangan industri kendaraan listrik yang pesat, diyakini akan menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan kendaraan konvensional, serta menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri e-mobility di kawasan ASEAN.

Sebelumnya Kementerian Perindustrian mengatakan subsidi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLB) atau motor listrik tahun anggaran 2024, sudah tersalurkan sebanyak 30.083 unit atau 60,1 persen dari target realisasi yang mencapai 50.000 motor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI