Suara.com - Dunia otomotif kembali dikejutkan dengan berita mengejutkan. Setelah serangkaian skandal kualitas yang menerpa produsen mobil Jepang, kini terungkap praktik curang dalam uji emisi yang melibatkan nama-nama besar seperti Toyota, Honda, Mazda, Suzuki, dan Yamaha.
Menurut laporan Kyodo News, Kementerian Transportasi dan Pariwisata Jepang (MLIT) memerintahkan investigasi setelah serangkaian skandal di tubuh grup Toyota.
Hasilnya, terbongkar bahwa kelima pabrikan tersebut melakukan kecurangan dalam proses mendapatkan sertifikasi emisi untuk berbagai kendaraan mereka.
Presiden Toyota, Akio Toyoda, mengakui bahwa perusahaannya melakukan uji emisi dengan cara yang tidak sesuai standar pemerintah untuk tujuh model mobil dengan 1,7 juta populasi kendaraan. Akibatnya, sertifikasi yang didapatkan pun cacat.
Baca Juga: Yaris Cross Tersandung Skandal Uji Keselamatan, Toyota Tegaskan Model di Indonesia Tak Bermasalah
Kesalahan serupa juga dilakukan oleh Honda (4,35 juta kendaraan), Mazda (150.000 kendaraan), Suzuki (26.000 kendaraan), dan Yamaha (7.000 unit).
Pelanggaran yang Dilakukan:
- Toyota: Menyerahkan data tidak akurat dan memanipulasi output mesin selama pengujian.
- Mazda: Menulis ulang program pengendali mesin agar lolos uji emisi.
- Yamaha (dan lainnya): Melaporkan hasil uji emisi yang dipalsukan.
MLIT akan melakukan inspeksi mendadak ke kantor para pabrikan dan mempertimbangkan sanksi administratif. Untuk sementara, Toyota, Mazda, dan Yamaha diminta untuk menghentikan pengiriman kendaraan yang terdampak.
Dampak akibat skandal ini
Skandal ini tentu mencoreng kepercayaan publik terhadap industri otomotif Jepang. Para pabrikan yang selama ini dikenal dengan standar kualitas tinggi kini dipertanyakan integritasnya. Akibatnya, citra "Buatan Jepang" yang selama ini dibanggakan terancam pudar.
Baca Juga: Serba-serbi Beda Honda BeAT Dulu dan Versi 2024, Ketambahan Fitur Anti Maling tapi.....
Akio Toyoda meminta maaf atas nama seluruh grup Toyota. Ia mengakui bahwa tindakan curang tersebut telah mengguncang kepercayaan terhadap sistem sertifikasi dan meyakinkan publik bahwa kendaraan yang diproduksi tetap aman dikendarai.
Ini bukan pertama kalinya skandal kualitas menerpa produsen Jepang. Sebelumnya, anak perusahaan Toyota, Daihatsu Motor Co., dan Toyota Industries Corp. juga tersandung kasus manipulasi data keamanan dan mesin.
Dunia berharap investigasi ini bisa berjalan transparan dan para pelaku diberikan sanksi yang setimpal. Lebih penting lagi, industri otomotif Jepang perlu melakukan perbaikan mendasar untuk mengembalikan kepercayaan konsumen.