Suara.com - PT Kreta Indo Artha (KIA) mengakui berat menjual mobil listrik Kia EV9 di Indonesia.
Hal ini diakui, Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha, Ario Soerjo, lantaran harga Kia EV9 yang cukup tinggi.
"EV9 kita punya tugas berat karena harus meyakinkan kenapa orang harus keluar Rp2 miliar buat sebuah Kia. Kalau brand Eropa mungkin lebih mudah," ujar Ario Soerjo, di Jakarta, baru-baru ini.
Namun demikian, saat ini Kia menjadi salah satu brand otomotif di Indonesia yang cukup gencar menawarkan mobil listrik. Perusahaan otomotif asal Korea Selatan ini sudah memasarkan EV9 dan EV6.
Baca Juga: Brand Jepang Dilangkahi, SAIC Siapkan Revolusi Baterai Solid-State pada 2026
Secara populasi, sampai saat ini kedua model tersebut sudah terjual ratusan unit. "Kira-kira sudah 200-an unit untuk EV9 dan EV6," ungkap Ario.
Diketahui Kia EV9 GT-Line pertama kali diluncurkan di GIIAS 2023 sekaligus menjadi debut pertamanya di Asia Tenggara. Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang menjual SUV listrik ini di ASEAN karena pertumbuhan pasar kendaraan elektrifikasi yang positif.
KIA EV9 sendiri merupakan sebuah SUV yang dibangun dari platform Electric Global Modular Platform (E-GMP). Mobil ini memiliki kabin yang lapang dan dapat menampung 7 orang penumpang.
Soal dimensi, KIA EV9 memiliki panjang 5.015 mm, lebar 1.980 mm, dan tinggi 1.780 mm. Secara keseluruhan, ukuran dari KIA EV9 mirip dengan Hyundai Palisade.
Untuk sektor performa, KIA EV9 GT-Line di Indonesia mengusung baterai berkapasitas 99,8 kWh dengan penggerak all-wheel drive. Baterai menyalurkan tenaga ke motor elektrik yang mampu menghasilkan daya sebesar 385 PS dan torsi 700 Nm. Dengan spesifikasi yang dimiliki, KIA EV9 GT-Line mampu melesat 0-100 km/jam dalam waktu 5,3 detik.
Baca Juga: Lamborghini Siap Pamerkan Supercar Listrik di Pasar Asia Tenggara, Indonesia Jadi Target?
Baterai lithium-ion 99,8 kWh yang diusung oleh KIA EV9 mampu membuat mobil berjelajah sejauh 497 km dalam kondisi baterai penuh. Mobil ini sudah didukung oleh pengisisan daya DC Ultra Fast Charging dan AC atau Wallbox Charging.
Dengan ultra fast charging 250 kW, baterai dapat terisi penuh sekitar 23 menit. Sementara pengisian daya menggunakan Wallbox Charging 11 kW ditempuh dalam waktu 10 jam 45 menit.