Bayar Tol Nirsentuh Segera Diterapkan, Tarif Tak Berubah

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 28 Mei 2024 | 21:15 WIB
Bayar Tol Nirsentuh Segera Diterapkan, Tarif Tak Berubah
Sistem bayar tol nirsentuh sudah diuji coba di Tol Mandara, Bali sejak Desember 2023. [ANTARA/HO-Jasamarga Bali Tol]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sistem pembayaran tol nirsentuh yang akan diterapkan mulai Oktober mendatang tidak mengubah tarif yang sudah ditetapkan sebelumnya, demikian dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Saat ini sistem bayar tol nirsentuh - yang tidak menggunakan kartu - baru diuji coba untuk satu jalur saja atau Single Lane Free Flow (SLFF) di Tol Mandara, Bali sejak Desember 2023 lalu. Rencananya SLFF akan diterapkan bertahap mulai Oktober.

"Jadi tidak ada perubahan, tidak ada urusannya dengan tarif. Tarif sudah ada hitungannya sendiri," kata dia di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, bayar tol nirsentuh tidak membebani Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), serta pengguna karena secara teknis hanya mengubah mekanisme pembayaran.

Baca Juga: Pelanggar Tol Nirsentuh Akan Didenda 10 Kali Lipat Tarif Tol

Lebih lanjut, Basuki mengatakan dalam periode 2025 - 2029 SLFF akan diterapkan sebelum berubah menjadi multilane free flow atau MLFF. Bedanya, MLFF akan menyediakan lebih banyak pintu tol dengan sistem nirsentuh.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Attila Keszeg mengatakan, pihaknya sebagai badan usaha pelaksana (BUP) program MLFF sudah siap untuk mengimplementasikan skema tersebut mulai kuartal keempat tahun ini.

Ia mengatakan, kemacetan di gerbang tol merupakan tantangan bagi kemajuan perekonomian di Tanah Air, sehingga melalui penerapan skema pembayaran tol non-tunai nirsentuh tersebut menjadi solusi guna memaksimalkan potensi ekonomi di Indonesia.

"Mengutip data Bank Dunia pada 2019, kerugian ekonomi di Indonesia akibat kemacetan berkisar 4 miliar dolar AS per tahun. Sementara studi kelayakan yang dilakukan Roatex tahun 2020 menunjukkan, kemacetan di gerbang tol mengakibatkan kerugian ekonomi di Indonesia lebih dari 300 juta dolar AS setiap tahun,” kata Attila.

Para pengguna tol kelak akan diwajibkan menggunakan aplikasi Cepat Tanpa Stop atau Cantas, untuk membayar tol nirsentuh atau tanpa kartu, yang memanfaatkan teknologi satelit.

Menteri Basuki mengatakan mereka yang tidak menggunakan Cantas dan melanggar aturan SLFF akan dikenakan denda, hingga 10 kali tarif tol. Ia berharap denda ini akan mengubah perilaku konsumen jalan tol.

Baca Juga: Indonesia Menuju Skema Pembayaran Tol Nirsentuh MLFF, Ini Sanksi Bagi Pengemudi Alpa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI