Jangan Tinggalkan Motor Listrik Terlalu Lama dalam Keadaan Baterai Kosong, Ini Alasannya

Selasa, 28 Mei 2024 | 11:50 WIB
Jangan Tinggalkan Motor Listrik Terlalu Lama dalam Keadaan Baterai Kosong, Ini Alasannya
AHM memproduksi motor listrik Honda EM1 e: Plus di Jakarta Utara. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Motor listrik baterai semakin populer sebagai alternatif ramah lingkungan untuk kendaraan konvensional. Namun, perlu diingat bahwa baterai motor listrik memiliki karakteristik berbeda dengan baterai pada umumnya.

Salah satu kebiasaan yang perlu dihindari adalah meninggalkan motor listrik baterai dalam keadaan kosong terlalu lama.

Apa yang Terjadi pada Baterai Motor Listrik yang Kosong?

Baterai motor listrik menggunakan teknologi lithium-ion, yang rentan terhadap kerusakan jika dibiarkan kosong dalam waktu lama.

Baca Juga: BYD M6 Tertangkap Tengah Lakukan Uji Jalan, Sekilas Desainnya Mirip Honda Mobilio Versi Modern

Hal ini diungkapkan oleh Danang Priyo Kumoro, Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta pada saat rilis Honda EM1 e: di Jogja City Mall beberapa waktu lalu.

Motor Listrik Honda EM1 e: 2024 (Avolta)
Motor Listrik Honda EM1 e: 2024 (Avolta)

"Jika ingin ditinggal jauh, seminggu atau dua minggu, baterai harus dalam kondisi 30 persen karena untuk kesehatan baterai itu sendiri," ujar Danang kepada Suara.com.

"Perangkat elektrik (TCU, Junction unit) dia harus save di angka 30 persen," pungkasnya.

Di luar itu, pengguna motor listrik jiga sebaiknya mengetahui cara berkendara yang tepat agar kendaraan tetap awet.

1. Hindari bagian elektronik terendam air

Baca Juga: Cara Ganti Ikon Baterai Jadi Mirip iPhone di HyperOS, Mudah Banget!

Pengguna motor listrik alangkah bijaknya menghindari bagian-bagian elektronik terendam air.

Meskipun beberapa motor listrik tahan air, terlalu banyak air dapat merusak elektronik yang sensitif.

2. Hindari genangan air yang tinggi

Pemotor sebaiknya mencari jalan yang tidak banyak genangan air ketika berkendara di musim hujan.

Jika pemotor terpaksa harus melewati genangan air, pastikan ketinggian genangan air tidak lebih dari 30 cm. Jika lebih tinggi, sebaiknya hindari untuk melewatinya.

3. Kurangi kecepatan dan perhatikan respons motor

Ketika berkendara di musim hujan, sebaiknya tidak ngebut. Berkendara secara halus untuk mengetahui motor bereaksi di jalan basah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI