Suara.com - Pabrikan sepeda motor listrik, Sunra mengandalkan produk e-bike Sunra Q5 untuk pasar Indonesia.
Sunra Q5 dibekali dengan baterai graphene 72V21Ah yang diklaim memiliki ketahanan yang lebih lama, performa unggul, ringan dengan harga yang ekonomis.
Dengan bekal yang dimiliki sepeda motor listrik Sunra Q5 disebut mampu menempuh jarak maksimal hingga 70km dengan maksimum speed 58km/jam.
Zhang Chongshun selaku Chairman Sunra Group mengatakan, sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar dan perkembangan ekonomi yang baik, Indonesia memiliki peran penting di Kawasan Asean untuk pasar motor listrik.
Baca Juga: Lagi, Pabrik Motor Listrik Akan Mulai Dibangun di Karawang Bulan Ini
"Sunra sangat optimis dapat mengambil peluang di pasar Indonesia. Kami juga berkomitmen untuk bisa memfasilitasi kebutuhan dan gaya hidup individu perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi dengan cara yang efektif dan ramah lingkungan," ujar Zhang, Rabu (22/5/2024).
Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan kendaraan roda dua di Indonesia mencapai 6 juta lebih sepanjang tahun 2023 lalu, naik 19,44% dibandingkan tahun 2022.
Melihat tren pengguna kendaraan roda dua ini bisa sangat membantu mengurangi CO2 dengan pengalihan penggunaan ke e-bike.
Namun upaya mempopulerkan penggunaan motor listrik masih menghadapi beberapa tantangan. Baik motor maupun mobil listrik memiliki biaya awal yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebagian besar motor listrik harganya lebih dari Rp 25 juta, sementara sebagian besar sepeda motor konvensional yang dijual di Indonesia saat ini dibanderol kurang dari 20 juta.
Baca Juga: Bangun Pabrik di Kendal, Sunra Mampu Produksi 1 Juta Motor Listrik per Tahun
Perlu diketahui, pemerintah telah mengambil berbagai langkah konkret untuk mempercepat perkembangan industri motor listrik. Di antaranya dengan menambah subsidi pada program konversi motor berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) ke motor listrik menjadi sebesar 10 juta rupiah yang dapat dimanfaatkan oleh individu, kelompok masyarakat maupun Lembaga pada tahun 2024 ini.
Kenaikan subsidi diharapkan dapat mendongkrak jumlah pengguna. Sedangkan untuk pembelian sepeda motor listrik baru, besaran subsidi tetap sebesar 7 juta rupiah per unit.
"Kami berharap peningkatan subsidi akan meningkatkan jumlah pengguna sepeda motor listrik," pungkas Zhang.