Ketahui Untung Rugi dan Bahaya Gunakan Ban Mobil Bekas untuk Harian

Jum'at, 17 Mei 2024 | 18:01 WIB
Ketahui Untung Rugi dan Bahaya Gunakan Ban Mobil Bekas untuk Harian
Kapan mesti ganti ban mobil. Sebagai ilustrasi [Lifepal].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ban mobil bekas kerap masih menjadi pilihan sebagai pengganti ban mobil sebelumnya yang aus atau rusak karena pecah.

Namun seberapa aman menggunakan ban mobil bekas sebagai pengganti ban mobil sebelumnya.

Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Dunlup Indonesia, Jumat (17/5/2024):

Harga relatif lebih murah

Baca Juga: Pentingnya Tekanan Angin pada Ban Mobil, Efeknya Ngeri Jika Diabaikan

Beli ban mobil bekas memang memiliki keuntungan tersendiri. Alasan utamanya adalah harganya yang relatif lebih murah dan miring bila dibandingkan dengan membeli ban mobil kondisi baru. Bahkan, selisihnya bisa mencapai 50% lebih murah daripada ban dengan kondisi baru.

Para pemilik mobil memilih ban bekas seperti ini karena dinilai lebih hemat, khususnya untuk kendaraan yang berukuran besar seperti truk atau bus.

Harga ban mobil baru untuk truk dan bus memang lebih mahal bila dibandingkan dengan harga ban mobil standar yang memiliki ukuran lebih kecil. Maka dari itu, tak heran bila banyak orang membeli ban bekas.

Tidak tahu riwayat pemakaian

Membeli ban mobil bekas membuat pengguna mobil harus bertaruh dengan kondisi ban. Sebab, pengguna ban mobil bekas tidak mengetahui riwayat pemakaian ban tersebut sebelumnya, baik mengenai usia pemakaian ban maupun beban pada mobil sebelumnya.

Baca Juga: Pecah Ban Mendadak saat Mudik? Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan!

Apabila beban mobil cukup berat, tentu akan berpengaruh pada tingkat keausan ban meskipun telah dipasang “daging” baru berupa karet tambahan.

Tak hanya dari beban kendaraan sebelumnya saja, ada juga faktor lain, yakni sejauh mana kendaraan dan ban tersebut telah digunakan.

Apabila ban sudah digunakan untuk perjalanan jauh dalam waktu yang cukup lama, bisa jadi ban mobil bekas cenderung lebih tipis. Tentu ini dapat berpengaruh pada daya cengkeram mobil terhadap aspal. Menurunnya daya cengkeram juga bisa jadi penyebab pecahnya ban pada saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggi.

Rentan benjol

Kekurangan selanjutnya dari ban mobil bekas yang digunakan pada mobil adalah kerentanannya terhadap benjolan. Munculnya benjolan pada ban bekas dapat disebabkan oleh banyak faktor, contohnya produksi yang tidak sempurna ketika divulkanisir. Di samping itu, tekanan angin juga berpengaruh pada bentuk ban.

Jika hal itu dibiarkan, akan terjadi deformasi dan mengakibatkan benjolan. Akhirnya, benjolan pun tak bisa diperbaiki dan harus menggantinya dengan yang baru. Bila ban dipaksa berjalan dalam kondisi benjol, kerusakan bisa merembet ke bagian ban lainnya. Dengan kata lain, umur dari ban bekas tidak akan lebih lama daripada ban mobil baru pada umumnya.

Ban belum terstandarisasi

Selain hal di atas, salah satu kekurangan beli ban mobil bekas adalah masalah standarisasi. Pada dasarnya, ban bekas atau vulkanisir adalah ban bekas yang ditambah lapisan karet khusus pada bagian tapaknya. Dengan begitu, ban akan terlihat lebih baik seperti kondisi baru.

Meski dari sisi luar tampak baik-baik saja, tapi yang menjadi masalah pada ban rekondisi seperti ini adalah tidak adanya standarisasi yang jelas, termasuk pengujian pada batas-batas tertentu. Ban dengan kondisi seperti ini akan membahayakan pengemudi maupun mobil itu sendiri, apalagi bila digunakan untuk kendaraan yang sifatnya komersial, seperti bus dan truk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI