Suara.com - Tren mobil listrik bekas di Indonesia diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa tahun kedepan. Pasalnya berdasarkan data yang ada, porsi mobil listrik bekas saat ini masih sangat kecil.
Agung Iskandar selaku Direktur PT Tokobagus Indonesia, populasi mobil listrik bekas saat ini hanya sebesar 1 persen dari populasi mobil bekas.
"Mobil listrik bekas sudah ada, tapi proporsinya sedikit. Dari data OLX, mobil listrik itu cuma 1 persen. Kalau dilihat lebih dalam lagi itu sesuai dinamika pasar dan populasinya di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya," ujar Agung Iskandar, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Cuma Pakai Avanza, Kris Dayanti Pilih Bangun Gereja di Indonesia Beda Kayak Ivan Gunawan
Baca Juga: Tarif Impor Komponen Mobil Listrik dari China Dipatok Tinggi di AS, Tak Bisa Jual Murah?
Agung menambahkan, populsi mobil listrik bekas kemungkinan baru akan terjadi dalam 3 sampai 7 tahun kedepan.
Karena mobil listrik baru mulai terkenal dalam 2 sampai 2,5 tahun belakangan. Jadi akan ada waktu dari mobil baru ke bekas berdasarkan data itu penetrasinya.
"Contoh 5 tahun lalu Xpander sempet hype penjualan mobil baru salah satu tertinggi. Tapi tren di mobil bekas butuh waktu 2 sampai 3 tahun," kata Agung.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) total penjualan mobil listrik secara wholesales mencapai 69.763 unit sepanjang 2023, naik 237,31% dibandingkan capaian 2022.
Baca Juga: Tesla Pekerjakan Kembali Karyawan yang Terkena PHK
Rinciannya untuk mobil listrik baterai atau battery electric vehicle (BEV) sebanyak 17.058 unit, hybrid (HEV) sekitar 52.568 unit, dan plug-in hybrid (PHEV) sebanyak 137 unit.
Dari jumlah itu, maka kontribusi penjualan mobil berbasis listrik masih didominasi segmen HEV sebesar 75,3%, BEV sekitar 24,5%, dan sisanya merupakan PHEV.