AS Siap Kenakan Pajak 100 Persen Hambat Serbuan Mobil Listrik China

Senin, 13 Mei 2024 | 18:20 WIB
AS Siap Kenakan Pajak 100 Persen Hambat Serbuan Mobil Listrik China
Mobil Listrik Neta L Resmi Meluncur. (Foto: Neta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komite Perbankan Senat Amerika Serikat (AS), Sherrod Brown mengajukan surat agar pemerintah menaikkan tarif dari 25 persen menjadi 100 persen untuk menghambat penjualan mobil listrik China di negara tersebut.

Ia bahkan sempat menyarankan Presiden untuk tidak sekadar berlakukan tarif, tapi melarang sepenuhnya mobil listrik China dijual di pasar Amerika.

“Amerika harus melarang mobil listrik China sekarang dan menghentikan masifnya mobil subsidi pemerintah China yang dapat mengancam lapangan pekerjaan otomotif Ohio serta keamanan negara,” tegas Brown dalam suratnya kepada Presiden Joe Biden, dikutip Senin (13/5/2024).

Hyundai Buka Peluang Hadirkan Stargazer Versi Penyegaran

Baca Juga: Citroen Kantongi Izin Pemerintah untuk Impor Mobil Listrik E-C3

Menurut laporan The Wall Street Journal, pajak baru ini mencakup teknologi energi terbarukan, bahan mentah untuk membuatnya, dan produk jadi, termasuk mineral, baterai, dan panel surya.

Namun tarif ini mempunyai kelemahan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Defisit perdagangan AS yang besar memudahkan Tiongkok untuk membalas, dan para pejabat Tiongkok telah mengusulkan pembalasan.

Citroen Kantongi Izin Pemerintah untuk Impor Mobil Listrik E-C3

Meskipun pemerintahan Biden mengatakan ini adalah tindakan pengamanan dan perlindungan terhadap industri otomotif dalam negeri, sejarah menunjukkan bahwa perlindungan terhadap industri dalam negeri sering digunakan selama krisis ekonomi.

Selain mengganggu pasar, pihak pemerintahan AS meyakini mobil listrik China dengan teknologi mumpuni bisa mengakses data personal dan berpotensi membahayakan keamanan nasional.

Baca Juga: Keanehan Parkiran di Rumah Sakit: Ada SPKLU tapi Mobil Listrik Tak Boleh Masuk

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI