Suara.com - Sebuah kisah Plot Twist yang dialami mobil listrik Xiaomi SU7 heboh di media sosial. Mobil yang diklaim memiliki kelebihan dibandingkan kompetitor kini mengalami masalah rusak tak bisa dipakai.
Hal ini dialami sendiri oleh pemilik bernama Tuan Wen. Ia mengeluhkan jika mobil listrik tersebut tak bisa dipakai lagi, padahal baru menempuh jarak tak sampai 40 kilometer.
Mobil tersebut terpaksa diderek ketika dipakai lantaran mogok dan tak bisa dikendarai lagi.
“Mobil akan berhenti, harap menepi dengan aman dan hubungi pusat layanan online,” tulis pemberitahuan yang tertera pada layar infotaiment, dikutip dari Carnewschina.
Padahal sebelumnya, Xiaomi mengklaim kalau mobilnya cukup unggul dibandingkan lainnya. Bahkan mereka menyebutkan jika satu unit Xiaomi SU7 diproduksi dalam waktu singkat, yakni tak sampai 2 menit.
Pabrik Super Xiaomi di Beijing dapat memproduksi 40 mobil per jam, yang berarti Xiaomi SU7 baru akan keluar dari jalur produksi setiap 76 detik. Jadi di sana, 40 mobil SU7 dilahirkan setiap jam.
![Mobil listrik Xiaomi SU7. [Xiaomi Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/02/11919-mobil-listrik-xiaomi-su7.jpg)
Bagaimana bisa secepat itu? Jawabannya lantaran automasi dan kecerdasan. Lebih dari 700 robot bekerja di pabrik ini, mengerjakan berbagai tugas seperti pemasangan, inspeksi, dan transportasi.
Di bengkel, 20 karyawan dibantu oleh 381 robot, dengan 8 robot per stasiun kerja. Robot-robot ini menangani pintu, kaca depan dan belakang, sunroof panoramik, dan bahkan mengecat mobil.
Namun kini keunggulan Xiaomi SU7 justru ternodai dengan adanya keluhan dari konsumen.
Baca Juga: Adanya Insentif Mobil Hybrid Dinilai Mampu Mendongkrak Penjualan
Spesifikasi Xiaomi SU7