Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memberikan sinyal akan mengeluarkan insentif untuk produsen yang memproduksi dan menjual mobil berteknologi hybrid di Indonesia.
Rencana ini mendapat sambutan positif dari para pelaku industri otomotif. Bahkan menurut PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), insentif dari pemerintah mampu merangsang penjualan mobil hybrid di Indonesia.
"Secara efek (insentif mobil hybrid) mungkin bisa merangsang pasar sama seperti waktu pemerintah kasih insentif untuk MPV dan SUV dengan local purchase pada tahun 2022," ujar Harold Donnel selaku Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT SIS, saat berbincang dengan Suara.com, Sabtu (11/5/2024).
Baca Juga: Wow, Toyota Kijang Innova EV yang Bertenaga Listrik Sudah Mengaspal di Bali!
Lebih lanjut, Harold menilai, saat ini sudah semakin banyak konsumen yang lebih memilih mobil hybrid. Selain itu sudah semakin banyak juga mobil-mobil hybrid yang menempati segmen-segmen market potensial.
"Tapi memang secara nominalnya memang tidak akan bisa menggerek seperti insentif tahun 2022. Karena tahun 2022 seluruh market dapat insentif, makanya efeknya sangat luar biasa. Tapi pasti efeknya akan sangat bagus (insentif hybrid)," papar Harold.
Insentif Mobil Hybrid Hambat Mobil Listrik
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengatakan insentif mobil hybrid bisa membuat pertumbuhan mobil listrik tak berjalan baik.
Potret Cantik Chetryn Peto, Kakak Betrand Peto yang Hobi Motoran
Baca Juga: Insentif Mobil Hybrid Disebut Hambat Mobil Listrik, Faktanya Memang Lebih Diminati
Dia mengatakan demikian saat ditanya terkait upaya pemberian insentif buat mobil hybrid yang sedang dinanti banyak produsen.
"Tidak bisa dengan mudah berikan izin (insentif ke mobil hybrid) nanti untuk mobil listriknya nggak akan bertumbuh dengan baik," kata Moeldoko.