Pasar Lesu, Nissan AS Sampai Terpaksa Bating Harga Besar-besaran

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Jum'at, 10 Mei 2024 | 10:25 WIB
Pasar Lesu, Nissan AS Sampai Terpaksa Bating Harga Besar-besaran
Nissan Pamerkan Mobil Listrik Berperforma Tinggi di Japan Mobility Show. (Foto: Nissan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diskon besar-besaran tengah menggoda para pecinta otomotif, khususnya di lini kendaraan listrik. Tapi tahukah Anda kalau di balik promo menggiurkan ini, ada potensi "perang harga" yang sedang memanas? Nissan di Amerika Serikat, salah satu pemain utama mobil listrik, menjadi sorotan utama dalam situasi ini.

Menurut Cox Automotive, mobil Nissan AS saat ini rata-rata membutuhkan waktu 98 hari untuk terjual di diler. Lambatnya penjualan ini mendorong Nissan menerapkan strategi baru: mengizinkan dealer untuk menawarkan harga 10-15% lebih rendah dari MSRP (Manufacturer's Suggested Retail Price) dan bahkan invoice price (harga dasar dari pabrik ke diler).

Dikutip dari Carscoops, hampir semua mobil Nissan kini bisa diiklankan dengan potongan harga hingga 10% di bawah invoice price.

Untuk model Armada, diskonnya bisa mencapai 15%. Artinya, Nissan memperbolehkan diler untuk merugi jika mereka berhasil menjual mobil dengan harga tersebut.

Baca Juga: BYD Siap Bikin Motor Listrik: Gosip atau Betulan?

Situasi ini bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi diler. Mereka memiliki keleluasaan untuk memberikan penawaran yang lebih menarik dan pada akhirnya mengurangi biaya penyimpanan stok. Seorang pemilik diler di wilayah metropolitan besar angkat bicara mengenai hal ini.

Nissan Qashqai. (Carscoops)
Nissan Qashqai. (Carscoops)

"Kami menginginkan fleksibilitas yang lebih besar untuk membuat penawaran menarik dan mendatangkan lebih banyak pelanggan ke diler," ujarnya.

"Jika dengan cara ini saya bisa mengurangi biaya 'gudang' untuk mobil, tentu saya akan melakukannya."

Namun, tidak semua pihak setuju dengan strategi Nissan. Beberapa diler justru menyalahkan Nissan karena tidak menanggung sendiri biaya promosi untuk meningkatkan penjualan.

"Nissan seolah berkata, 'Kami tidak mampu bersaing di pasar, jadi Andalah yang harus bersaing. Tanggung jawab dialihkan dari pabrik ke kami,'" ungkap seorang diler yang tidak mau disebutkan namanya.

Baca Juga: Masalah Xiaomi SU7 Mulai Bermunculan, Kali Ini Mogok Baru Jalan 39 Kilometer

Pandangan ini tampaknya cukup meluas, di mana para diler seolah "berlomba banting harga" untuk menarik konsumen.

Menanggapi hal tersebut, Nissan sendiri menyatakan bahwa mereka memang menyesuaikan program penjualan berdasarkan kondisi pasar, "memberikan lebih banyak fleksibilitas saat dibutuhkan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI