Suara.com - Insentif mobil hybrid menjadi salah satu kebijakan yang banyak ditunggu oleh para pelaku industri otomotif Tanah Air.
Namun belakangan, adanya insentif mobil hybrid dinilai justru akan mengganggu pertumbuhan mobil listrik.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya tentu mendukung Pemerintah menuju Net Zero Carbon 2060 serta mempercepat peralihan penggunaan mesin pembakaran internal (ICE) menuju teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Moeldoko Khawatir Insentif Mobil Hybrid Akan Hambat Pertumbuhan Mobil Listrik Murni
Namun adanya insentif mobil hybrid tidak akan berdampak terhadap pertumbuhan mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV).
"Kami merasa insentif untuk hybrid EV tidak akan mempengaruhi model BEV karena masing-masing teknologi memiliki karakter konsumen yang berbeda," ujar Anton kepada Suara.com, Rabu (8/5/2024).
Saat ini, sudah tersedia berbagai macam teknologi ramah lingkungan seperti Hybrid EV, Plug-in Hybrid EV, Battery EV serta alternatif energi seperti Bioetanol, Biodiesel hingga Hidrogen.
Toyota Untung Besar, Penjualan Mobil Hybrid Melonjak Tinggi
Sementara Toyota sendiri telah memasarkan sejumlah model kendaraan ramah lingkungan di Indonesia, mulai dari jenis hybrid sampai dengan listrik murni.
Baca Juga: Koleksi Mobil Eko Patrio, Calon Menteri Punya Rumah Rp 150 M Tapi Tunggangan Gak Neko-neko
Lebih lanjut, kata Anton, adanya dukungan stakeholder seperti insentif mobil hybrid adalah salah satu cara untuk mempercepat peralihan teknologi ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.