Pemerintah Gandeng Perusahaan Prancis Buru Litium di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2024 | 18:56 WIB
Pemerintah Gandeng Perusahaan Prancis Buru Litium di Indonesia
Ilustrasi baterai kendaraan listrik yang akan dikembangkan Ford dan SK Innovation melalui usaha patungan [Ford via ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng Eramet Indonesia untuk mengeksplorasi sumber daya mineral kritis, salah satunya potensi litium.

Litium merupakan salah satu material utama pembuatan baterai kendaraan listrik selain nikel dan bauksit yang telah dimiliki oleh Indonesia.

“Eramet mencoba kolaborasi dengan Badan Geologi untuk melakukan eksplorasi. Eramet punya teknologi maju untuk mencari (litium), jadi kolaborasi untuk eksplorasi itu,” ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Wafid menjelaskan bahwa litium merupakan mineral yang penting bagi Indonesia, sebab Indonesia ingin menjadi pemain penting dalam industri baterai listrik di dunia.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Smelter Nikel untuk Produksi Material Baterai Kendaraan Listrik Beroperasi Tahun Ini

“Litium tidak ada. Mudah-mudahan (kemitraan ini) jadi pendukung rencana ke depan Indonesia menjadi pemain di industri baterai listrik,” kata Wafid.

Dalam kemitraan tersebut, Eramet yang berasal dari Prancis, berperan sebagai penyedia teknologi untuk mencari litium, dan Indonesia memiliki wilayah dengan potensi litium. Adapun salah satu wilayah yang akan dieksplorasi adalah Bledug Kuwu, Jawa Tengah.

Wafid mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan Eramet akan diimplementasikan pada Agustus 2024.

“InsyaAllah (implementasi) Agustus, apalagi sudah ada penelitian awal. Tinggal sinkronisasi metodenya apa, alatnya apa,” ucap dia.

Setelah menemukan litium melalui proses eksplorasi, langkah selanjutnya adalah eksploitasi. Hasil dari eksploitasi tersebut nantinya akan digunakan di dalam negeri untuk pengembangan industri baterai listrik, serta tidak untuk diekspor.

Baca Juga: Pabrik baterai Mobil Listrik Honda dan LG Siap Beroperasi Tahun Ini

“Kita (gunakan) sendiri, memenuhi kebutuhan kita sendiri jadi produsen EV,” kata Wafid.

Kemitraan antara Pusat Sumber Daya Mineral dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi dan Eramet Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan Pemerintah Prancis dan Indonesia di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2011.

Berbagai aspek mulai dari studi teknis, eksplorasi hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian dalam kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun tersebut.

Ke depannya, kedua belah pihak akan bekerja sama untuk berperan aktif dalam pertumbuhan kendaraan listrik berkelanjutan Indonesia. Eramet Indonesia berkomitmen akan menjadi mitra utama dalam memposisikan Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik global dengan fokus pada pemrosesan sumber daya mineral yang bertanggung jawab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI