Raksasa Global KO! Mobil Listrik China Makin Gacor di Kandang Sendiri

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2024 | 16:05 WIB
Raksasa Global KO! Mobil Listrik China Makin Gacor di Kandang Sendiri
Ilustrasi mobil Tesla. (Pexels/SCREEN POST)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari raksasa otomotif dunia, Volkswagen dan Tesla. Kedua merek ternama ini sedang menghadapi tantangan berat dari para pabrikan lokal di China, khususnya dalam hal penjualan mobil listrik.

Menurut data terbaru dari China Passenger Car Association (CPCA), penjualan mobil listrik buatan Tesla di China yang diproduksi di pabrik Shanghai mengalami penurunan 18 persen pada bulan April 2024.

Tesla hanya berhasil menjual 62.167 unit mobil listrik, turun lebih dari seperenam dibandingkan April 2023. Tak hanya itu, data tersebut juga menunjukkan penurunan penjualan sebesar 30 persen dibandingkan Maret 2024.

Penurunan penjualan Tesla ini tak hanya berdampak di China. Sebab, sebagian Model 3 dan Model Y yang diproduksi di Giga Shanghai diekspor ke negara lain, termasuk Asia dan Eropa. Alhasil, penurunan permintaan mobil listrik Tesla di China berpotensi mempengaruhi pasar global.

Baca Juga: Toyota Untung Besar, Penjualan Mobil Hybrid Melonjak Tinggi

Ironisnya, penurunan penjualan Tesla ini terjadi di saat keseluruhan pasar mobil listrik di China justru sedang bertumbuh. Carscoops melaporkan bahwa penjualan mobil listrik di China pada April lalu naik 33% menjadi sekitar 800.000 unit.

Pabrik BYD di Indonesia akan dimumkan pada April 2024. Foto: Yangwang U9, supercar buatan BYD yang dipasarkan di Tiongkok. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Pabrik BYD di Indonesia akan dimumkan pada April 2024. Foto: Yangwang U9, supercar buatan BYD yang dipasarkan di Tiongkok. [Suara.com/Liberty Jemadu]

Kenaikan ini terjadi setelah awal tahun yang terbilang lambat, di mana penjualan mobil listrik di bulan Februari sempat turun 25%.

Penurunan di bulan Februari ini diduga karena faktor libur Tahun Baru Imlek yang jatuh pada bulan tersebut, berbeda dari tahun sebelumnya yang jatuh pada bulan Januari.

Sementara Tesla sedang tertatih-tatih, pabrikan lokal China, BYD, justru semakin kokoh. Setelah merebut titel produsen mobil listrik terbesar di dunia dari Tesla di akhir tahun lalu, BYD semakin memantapkan posisinya dengan penjualan 312.048 unit mobil listrik pada bulan April.

Angka tersebut naik 49% dibanding April 2023 dan naik 3,5% dibanding Maret 2024.

Baca Juga: Calon Mertua Mahalini Sempat Jual Beli Kendaraan sebelum Pesta Pernikahan, Kini Punya Motor "Merakyat"

Untuk menghadapi persaingan sengit ini, Tesla terpaksa melakukan langkah pemangkasan biaya. Mereka mengumumkan pengurangan 10% tenaga kerja global dan penurunan harga jual mobil listrik untuk meningkatkan permintaan dan mengejar ketertinggalan dari kompetitor China yang agresif.

Tak hanya itu, tim pengembangan Supercharger kabarnya telah dibubarkan, sejumlah eksekutif senior mengundurkan diri, dan 2.700 karyawan di markas besar Austin, Texas, terancam kehilangan pekerjaan.

Selain itu, rumor beredar bahwa Tesla telah menunda rencana untuk menerapkan proses gigacasting generasi terbaru.

Namun, di tengah kabar buruk tersebut, Tesla juga mendapat sedikit angin segar dengan mendapat izin untuk menawarkan teknologi self-driving Full Self-Driving mereka di China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI