Riset Ungkap Keluhan Pengguna: Pemerintah Wajib Berbenah Biar Kendaraan Listrik Makin Laku

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2024 | 14:19 WIB
Riset Ungkap Keluhan Pengguna: Pemerintah Wajib Berbenah Biar Kendaraan Listrik Makin Laku
Ilustrasi mobil listrik - Kapan Subsidi Kendaraan Listrik Berlaku? Ini Jawabannya!. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengguna kendaraan listrik di dunia semakin banyak di setiap harinya. Namun ini tidak berarti bahwa kendaraan jenis baru tersebut sudah diterima sepenuhnya oleh khalayak.

Terdapat sejumlah faktor yang membuat kendaraan jenis ini dianggap kurang menjanjikan, dan butuh banyak peran dari pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.

Salah satunya adalah dengan memperbanyak stasiun pengisian daya. Dilansir dari Carscoops, sebuah studi terbaru di AS ini bisa dijadikan acuan karena terungkapnya fakta menarik: ternyata masih ada 16% pengguna mobil listrik yang pernah kehabisan baterai hingga mogok di jalan.

Angka ini cukup mengejutkan, apalagi dengan teknologi baterai yang terus berkembang.

Baca Juga: Mati atau Hidup Lagi? Proyek Mobil Listrik Apple Kini di Tangan Rivian

Studi yang dilakukan oleh Ideal Power ini berfokus pada keresahan yang dialami pengguna kendaraan listrik.

Mobil listrik Toyota bZ3X diluncurkan di arena Beijing Auto Show 2024, Kamis (25/4/2024). [Dok Toyota]
Mobil listrik Toyota bZ3X diluncurkan di arena Beijing Auto Show 2024, Kamis (25/4/2024). [Dok Toyota]

Selain kehabisan baterai, hasil studi juga menunjukkan bahwa 44% pemilik mobil listrik merasa "range anxiety" atau rasa cemas kehabisan baterai di perjalanan, telah mengurangi kepuasan mereka secara keseluruhan dalam menggunakan mobil listrik.

Salah satu kekhawatiran terbesar pengguna mobil listrik adalah minimnya ketersediaan tempat pengisian daya. Sekitar 75% responden mengaku pernah mendapati semua colokan pengisian listrik terisi penuh.

Bahkan, 10% di antaranya mengaku pernah menunggu lebih dari satu jam untuk mendapatkan giliran mengisi daya.

Bicara soal pengisian daya, 70% pengguna mobil listrik mengaku lebih sering mengisi daya di rumah. Sementara itu, 16% lainnya bergantung pada stasiun pengisian daya publik, dan sisanya (14%) menggunakan kombinasi keduanya.

Baca Juga: Neta V-II Diklaim Curi Perhatian Konsumen di PEVS 2024, Total Catat Angka Pemesanan 108 Unit

Hasil studi ini menjadi masukan penting bagi pemerintah dan pelaku industri otomotif. Meningkatkan ketersediaan dan kemudahan stasiun pengisian daya listrik menjadi kebutuhan mendesak untuk menghilangkan rasa cemas pengguna kendaraan listrik.

Dengan begitu, harapan untuk memperbanyak pengguna kendaraan listrik di Indonesia bisa terwujud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI