Industri Mobil China Dalam Situasi Genting: Pantesan Ngebet Ekspor

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 08 Mei 2024 | 09:13 WIB
Industri Mobil China Dalam Situasi Genting: Pantesan Ngebet Ekspor
BYD Song DM-i, mobi hybrid PHEV yang sudah dipasarkan di Amerika Latin dan China. [Dok BYD]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri otomotif China sedang menghadapi situasi yang menarik. Di satu sisi, kapasitas produksi mobil mereka meroket, bisa mencapai 40 juta unit per tahun.

Di sisi lain, permintaan domestik mobil di China hanya sekitar 22 juta unit per tahun, menurut laporan Carscoops. Artinya, ada kelebihan produksi yang cukup signifikan.

Meski begitu, pemerintah China terus mendukung pertumbuhan industri otomotif mereka. Ini menimbulkan pertanyaan: Kenapa China ngotot mendorong produksi mobil padahal permintaan domestiknya sendiri tidak bisa menyerap semua hasil produksinya?

Kelebihan Produksi Mobil Konvensional Jadi Beban

Baca Juga: Ngaku Berat Cicil 2 Rumah, Teuku Ryan Sanggup Bikin Mobil Balap Harganya Setara 2 Alphard

Kelebihan produksi ini memberatkan para produsen mobil, terutama produsen mobil bensin. Pabrik-pabrik yang didirikan untuk memproduksi mobil bensin terus memproduksi kendaraan yang semakin kurang diminati konsumen.

Pembuktian Mobil Listrik DFSK Gelora E Lakukan Perjalanan Antar Pulau. (Foto: DFSK)
Pembuktian Mobil Listrik DFSK Gelora E Lakukan Perjalanan Antar Pulau. (Foto: DFSK)

Sementara itu, kendaraan listrik (EV) dan plug-in hybrid (PHEV) yang berpotensi menyerap kelebihan produksi ini justru menghadapi tantangan tersendiri. Menurunnya pertumbuhan ekonomi China membuat minat konsumen terhadap kendaraan listrik ikut melemah.

Parahnya lagi, persaingan di pasar kendaraan listrik China semakin ketat. Laporan Wall Street Journal menyebutkan bahwa di tahun 2023, terdapat 123 merek yang menawarkan setidaknya satu model kendaraan listrik.

Bahkan, perusahaan seperti Zhido yang bangkrut di tahun 2019 pun dihidupkan kembali oleh investor.

Ekspor sebagai Jalan Keluar

Baca Juga: Gaikindo Bongkar Alasan Industri Otomotif Tanah Air Banyak Diserbu Merek China

Tak heran, para produsen mobil China pun mencari jalan keluar dengan merambah pasar ekspor. Faktanya, ekspor mobil China meningkat pesat, naik lima kali lipat antara tahun 2020 dan 2023.

Ambisi China untuk memasarkan kendaraan listrik mereka ke luar negeri juga memicu kekhawatiran negara-negara pesaing, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Mengapa China ngotot mensubsidi industri mobil listrik yang sudah kelebihan produksi? Jawabannya terkait dengan keinginan pemerintah China untuk menjadikan produsen mobil mereka sebagai pemain global.

Selain itu, subsidi ini juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga lapangan pekerjaan di tengah tantangan ekonomi yang sedang dihadapi China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI