Suara.com - MINI melakukan penarikan kembali atau recall sebanyak 100 unit MINI Cooper SE 2021-2023 karena dibuat dengan wadah baterai bertegangan tinggi yang memungkinkan air bocor.
MINI mengatakan bahwa selama perakitan rumah baterai tegangan tinggi, senyawa pengikat yang digunakan tidak memadai antara kedua bagian rumah baterai.
Hal ini dapat menyebabkan air masuk ke dalam baterai bertegangan tinggi dan memberikan dampak yang lebih buruk. MINI mencatat bahwa jika air masuk ke baterai, maka akan muncul kode pringatan.
Baca Juga: BMW Singkirkan Emblem "i" dari Mobil Bensin, Ada Apa?
Melansir Carscoops, semakin banyak air yang bocor ke dalam baterai, maka dapat membuat kendaraan mogok. Selain itu, ada kemungkinan jika mobil lama tidak digunakan, baterai bertegangan tinggi dapat menjadi terlalu panas atau overhead bahkan pada saat mobil sedang tidak digunakan.
BMW menyadari potensi masalah ini pada bulan Oktober 2020 ketika MINI Cooper SE mengalami peristiwa termal di AS. Pada bulan Januari tahun ini, Cooper SE lainnya mengalami nasib yang sama.
Investigasi menyimpulkan peristiwa termal dipicu oleh beberapa kesalahan isolasi pada sistem baterai tegangan tinggi.
Sebanyak 128 kendaraan di Amerika Serikat termasuk dalam penarikan ini. Semuanya diproduksi antara 12 Juni 2020 hingga 30 November 2022.
Baca Juga: Giliran Hyundai Indonesia Tarik Pulang Ioniq 5, Masalah di Komponen Terkait Baterai
MINI rencananya akan mengirimi surat ke dealer pada tanggal 29 April dan akan memberitahu pemilik untuk datang ke bengkel mulai 21 Juni.
Dealer nantinya akan memeriksa baterai untuk mencari kesalahan isolasi dan jika ditemukan kebocoran, maka baterai akan diganti secara gratis. MINI meyakini sekitar 10% kendaraan yang ditarik kembali mungkin mengalami masalah tersebut.