Suara.com - Elon Musk, bos Tesla, kembali melontarkan pernyataan yang menggemparkan dunia teknologi. Ia enggan tunjuk Google dan justru memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan China untuk bantu sistem navigasi.
Dilansir dari SCMP, Musk menunjuk Baidu untuk mengembangkan sistem autopilot Full Self-Driving (FSD) Tesla.
Ia menilai kecerdasan buatan (AI) yang mampu memahami situasi lalu lintas secara real-time adalah kunci utama untuk mencapai mobil otonom yang sesungguhnya.
Pernyataan Musk ini bagaikan tamparan keras bagi para pesaingnya yang berlomba-lomba membuat peta definisi tinggi yang sangat detail. Musk berargumen bahwa peta statis tersebut tidak mampu beradaptasi dengan kondisi jalanan yang dinamis dan selalu berubah.
Baca Juga: Gaikindo: Penjualan Mobil Turun Gara-gara Pemilu
Namun, di sisi lain, Tesla sendiri menjalin kerjasama dengan Baidu, raksasa teknologi China, untuk menyediakan peta digital di negara tersebut.
Menurut undang-undang Tiongkok, setiap perusahaan kendaraan yang ingin menawarkan sistem seperti FSD harus memiliki persetujuan pemetaan, dan ini mencakup berbagai aplikasi yang terkait dengan pemetaan rute.
Hal ini menimbulkan kebingungan di antara para pengikut setia Musk. Apakah dia benar-benar menentang peta definisi tinggi, atau hanya strategi bisnis untuk menaklukkan pasar China?