Suara.com - Asosiasi kendaraan bermotor di Indonesia, Gaikindo menyatakan bahwa penjualan mobil di Tanah Air turun 22 persen pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh, salah satunya, pemilihan umum atau pemilu.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang memicu turunnya penjualan mobil. Selain pemilu, ada juga regulasi baru hingga naiknya bahan baku.
“Industri otomotif kuartal pertama turun 22 persen, karena memang beberapa poin. Seperti bahan baku yang naik, adanya pengaruh agenda politik yang begitu besar dan saya melihat ada peraturan baru yang ketat sehingga penjualan terganggu,” kata Yohannes di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Tidak hanya itu saja, gejolak perekonomian dunia turut menyumbang penurunan tren positif untuk industri otomotif tanah air, seperti harga dolar yang semakin meningkat drastis.
Baca Juga: Ini 5 Mobil LCGC Terlaris di Januari-Maret 2024: Siapa Rajanya?
Ia berharap adanya pameran akbar GIIAS 2024 pada Juli mendatang, penjualan mobil nasional dan industri otomotif pada umumnya bisa menggeliat kembali.
Sehingga, target penjualan kendaraan sebesar 1 juta kendaraan pada 2024 bisa tercapai. Dalam kegiatan ini, terdapat berbagai jenama yang akan mengikuti kegiatan GIAAS 2024.
Kegiatan yang memasuki pelaksanaan yang ke-31 ini, berlangsung pada 28-28 Juli 2024 di ICE BSD, Tangerang. Bahkan, pada tahun ini, gelaran yang berlangsung selama 11 hari ini menambahkan area pameran menjadi 11 hal.
Pada kuartal pertama di tahun 2024, Gaikindo mencatat penjualan mobil secara Wholesales mencapai 215.069 unit atau pada periode Januari-Maret 2024. Sementara di periode yang sama tahun lalu, penjualan mobil mencapai 282.601 unit.
Baca Juga: Pemerintah Bidik 50 Ribu Unit Penjualan Mobil Listrik Sepanjang 2024