Harga BYD Atto 3 Hanya Rp200 Jutaan di Negara Asalnya, Kok di Indonesia Tembus Rp500 Juta?

Senin, 06 Mei 2024 | 16:45 WIB
Harga BYD Atto 3 Hanya Rp200 Jutaan di Negara Asalnya, Kok di Indonesia Tembus Rp500 Juta?
BYD Atto 3 di Pameran Otomotif IIMS 2024. (Foto: Suara.com/Manuel Jeghesta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan otomotif asal Tiongkok, BYD dikabarkan menjual harga mobil listrik mereka 2 hingga 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan di negara asalnya.

Ambil contoh BYD Atto 3 atau dikenal sebagai BYD Yuan dijual di harga dengan harga 119.800 yuan atau setara Rp 270,4 juta di Tiongkok.

Sementara bila kita mengacu pada harga di Indonesia, BYD Atto 3 dipatok dengan harga mulai dari Rp515 juta.

Pantes Ria Ricis Gampang Transfer Rp500 Juta ke Teuku Ryan, Ternyata Koleksi Mobil Mewah Ratusan Juta

Baca Juga: Ketika Tesla Digugat oleh Tesla Lain di India, Sebabnya Bikin Nggak Nyangka

"BYD secara dramatis meningkatkan harga ekspor dibandingkan dengan harga yang ia kenakan di dalam negeri daripada menawarkan harga yang lebih rendah dari pesaing asing," jelas Autoblog, dikutip Senin (6/5/2024).

Strategi yang dilakukan BYD untuk mendapatkan margin keuntungan besar yang tidak bisa didapatkan di negara asal mereka.

Hal ini bahkan membuat banyak pihak khawatir karena membuat persaingan di segmen mobil listrik jadi kurang sehat.

Juragan 99 Gagal Dapatkan Vespa Milik Almarhum Babe Cabita, Rp 200 Juta Tak Cukup untuk Menebusnya

Hanya saja menurut Sam Fiorani, analis dri AutoForecast Solutions perbedaan harga yang sangat besar seperti yang dilakukan BYD untuk pasar luar negeri merupakan hal yang jarang terjadi.

Baca Juga: Elit bak Camry tapi Seharga Veloz, Ini Mobil Mewah Warna Merah yang Jadi Pilihan Sarwendah

“Kendaraan yang dipasarkan secara global biasanya dihargai dalam kisaran yang sempit,” kata Fiorani.

Menuturnya harga ekspor yang sanga besar dibanding pasar domestik menunjukkan potensi keuntungan biaya besar. Apalagi menurut ia saat ini Tiongkok sudah sangat berhasil memangkas biaya produksi mobil listrik.

"Kenaikan harga ekspor memberi BYD ruang untuk menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar per kendaraan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI