Kasus ini mencuat tak lama setelah CEO Tesla, Elon Musk, terlibat kontroversi dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi. Nama Tesla pun menjadi perbincangan hangat kala itu.
Pertemuan antara Musk dan Modi yang dijadwalkan pada 21 April untuk membahas potensi proyek di India batal terlaksana. Musk justru memilih untuk bertemu dengan Perdana Menteri China, Li Quang.
Hasil pertemuan tersebut cukup menguntungkan Tesla, karena mereka mendapat izin untuk menawarkan teknologi self-driving penuh kepada pembeli Tesla di China.
Kasus gugatan ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah ini murni sengketa merek dagang, atau ada strategi marketing terselubung dari pihak Tesla Power India?
Mari kita tunggu kelanjutan sidang pada 22 Mei mendatang untuk mengetahui bagaimana nasib nama "Tesla" di India.