Media AS Ramalkan Mobil Manual akan Susah Dipelihara Dibanding Matic di Masa Depan, Ini Sebabnya

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 04 Mei 2024 | 18:57 WIB
Media AS Ramalkan Mobil Manual akan Susah Dipelihara Dibanding Matic di Masa Depan, Ini Sebabnya
Ilustrasi Tuas Persneling Mobil
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi para pecinta mobil manual, bersiaplah dengan kenyataan pahit. Sebuah prediksi mengejutkan datang dari jurnalis dan pengamat otomotif Amerika Serikat, Henry Cesari.

Melalui Motor Biscuit, Cesari menuliskan bahwa mobil manual, meski dikenal tangguh, bisa jadi justru merepotkan di masa depan. Mengapa demikian?

Manual: Sederhana tapi Tak Terawat?

Kebanyakan orang tentu akan mengatakan mobil manual lebih mudah dirawat. Tanpa perlu komputer canggih, pengemudilah yang mengatur perpindahan gigi melalui tuas persneling. Namun, kenyataannya tidak semudah itu.

Baca Juga: Mengenal Gigacasting: Mimpi Besar Tesla yang Disinyalir akan Tertunda

Penjualan mobil manual di AS terus menurun drastis. Pada tahun 2022, penjualannya bahkan kurang dari 1% dari total penjualan mobil baru.

Pabrikan mobil pun lebih fokus memproduksi dan mengembangkan mobil matic. Akibatnya, teknologi transmisi otomatis kian canggih, bahkan tak perlu diganti oli seumur hidup mobil.

Sementara mobil manual, masih membutuhkan penggantian dan penyetelan kopling secara berkala.

Ilustrasi persneling mundur. (Pexels/Yan Krukov)
Ilustrasi persneling mobil manual. (Pexels/Yan Krukov)

Minim Mekanik dan Suku Cadang Mahal

Selain itu, mekanik yang ahli menangani mobil manual semakin jarang. Pengetahuan mereka pun didominasi perbaikan mobil otomatis.

Baca Juga: Suzuki Swift Terbaru Super Irit! Bocoran Konsumsi BBM Bikin Melongo

Ditambah lagi, dengan minimnya mobil manual yang beredar di AS, suku cadangnya pun semakin sulit dicari dan harganya bisa lebih mahal.

Tak hanya itu, transmisi manual yang digunakan pada mobil baru saat ini seringkali merupakan "warisan" dari teknologi lama yang disesuaikan dengan mesin modern. Kelangkaannya membuat perbaikan menjadi lebih sulit.

Di Indonesia sendiri, sejumlah produsen mobil juga mulai meninggalkan tipe manual di kendaraan andalannya, khususnya pada kendaraan kelas menengah ke atas, Honda City hatchback misalnya.

Jika tren ini mulai menular bahkan ke kelas entry level, bukan tidak mungkin bahwa prediksi di atas akan ikut menular ke Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI