Mengenal Gigacasting: Mimpi Besar Tesla yang Disinyalir akan Tertunda

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 04 Mei 2024 | 18:33 WIB
Mengenal Gigacasting: Mimpi Besar Tesla yang Disinyalir akan Tertunda
Mobil Tesla jadi hadiah pertandingan tinju Vicky Prasetyo hingga Pesulap Merah Pluit, Jakarta Selatan pada Rabu (19/10/2022) [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tesla, perusahaan mobil listrik terkemuka, dikabarkan tengah mengerem rencananya untuk menggunakan teknologi produksi inovatif mereka, Gigacasting.

Semula, Gigacasting bertujuan untuk menciptakan seluruh bagian bawah mobil (underbody) dari sekali pengecoran. Namun, sumber anonim yang mengetahui masalah ini menyebutkan bahwa Tesla akan mengambil pendekatan yang lebih bertahap.

Dilansir dari ArenaEV, isu ini muncul di tengah-tengah pengurangan karyawan dan pergeseran strategi Tesla, dari fokus produksi mobil listrik (EV) masal yang cepat menjadi pengembangan teknologi mobil swakemudi.

Apa itu Gigacasting?

Baca Juga: Suzuki Swift Terbaru Super Irit! Bocoran Konsumsi BBM Bikin Melongo

Gigacasting adalah teknologi inovatif Tesla yang berpotensi menyederhanakan produksi mobil secara drastis.

Proses ini menggunakan mesin press berukuran raksasa untuk mencetak bagian besar struktur mobil menjadi satu kesatuan, menghilangkan kebutuhan akan banyak komponen kecil pada proses produksi mobil konvensional.

Saat ini, Tesla menggunakan Gigacasting untuk membuat underbody Model Y dan Cybertruck dari tiga komponen.

Mimpi Besar yang Tertunda

Rencana awal untuk Gigacasting generasi selanjutnya terbilang ambisius: mengecor seluruh underbody mobil menjadi sekali proses. Ini akan semakin mempercepat produksi dan berpotensi menghasilkan penghematan biaya yang signifikan.

Baca Juga: 6 Mobil Bekas Murah dan Ramah Pemula: Perawatan Mudah, Nggak Boros Bensin

Namun, tampaknya Tesla memutuskan untuk tetap menggunakan teknik konstruksi underbody tiga bagian yang sudah teruji, terdiri dari dua coran raksasa untuk bagian depan dan belakang, serta bagian tengah dari aluminium dan baja untuk menyimpan baterai.

Alasan di Balik Keputusan Tesla

Keputusan ini tampaknya didorong oleh keinginan untuk mengontrol biaya produksi. Pasar EV global yang mulai jenuh dan meningkatnya persaingan dari produsen EV lain menjadi faktor pendorongnya.

Saat ini, fokus Tesla tampaknya beralih ke pengembangan teknologi mobil swakemudi daripada meningkatkan volume produksi EV.

Bulan lalu, Tesla melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 10% karyawan globalnya, diikuti oleh hengkangnya beberapa eksekutif senior.

Langkah ini selaras dengan penundaan pengembangan Tesla Model 2, mobil listrik terjangkau yang rencananya dirilis pada tahun 2025. Model 2 seharusnya menjadi mobil pertama yang menggunakan metode pengecoran sekali piece.

Dalam laporan keuangan April lalu, CEO Elon Musk sempat menyebutkan fokus pada optimasi biaya melalui proses produksi yang lebih sederhana dan cepat untuk mobil yang lebih ramah kantong, namun detailnya masih minim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI